IMG_1854_1Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]

CIBINONG, TODAY-Gagal le­langnya GOR Laga Satria dan GOR Laga Tangkas pada ta­hun 2015 lalu, mempunyai efek domino bagi persiapan Kabupat­en Bogor menjadi tuan rumah dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) pada 2018 mendatang.

Pemkab Bogor terkesan ti­dak serius dengan komitmen sendiri yang jauh-jauh hari membuat slogan Catur Sukses di Porda XIII Jabar 2018.

“Indikator dari kesuksesan event olahraga tentunya harus didukung sarana dan prasarana yang memadai, berkualitas dan lolos verifikasi kelayakan untuk menggelar event berskala re­gional, nasional ataupun inter­nasional,” tegas Ketua KOK Cibi­nong, Juman Pelupessy.

Pelaksanaan Popda XI Jabar 2016, bisa jadi gambaran keti­daksiapan Kabupaten Bogor sebagai tuan rumah dalam mempersiapkan sarana dan prasarana untuk pertandingan.

“Kasus yang terjadi pada ven­ue Taekwondo, bisa juga jadi ba­gian efek domino kegagalan lelang GOR Satria dan GOR Laga Tangkas tahun lalu. Ini sangat berbahaya juga bagi persiapan Porda XIII Jabar 2018,” jelas Juman.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thailand Open 2024

Kegagalan lelang GOR Satria dan GOR Laga Tangkas, cermi­nan kalau Pemkab Bogor tidak kompak, dalam menerjemah­kan Catur Sukses yang sudah digembar gemborkan Bupati Bo­gor pasca Porda XII Jabar 2014 di Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu .

Herzon Hizkia, pemerha­ti olahraga di Kabupaten Bo­gor menilai, sangat berat bagi Pemkab Bogor mewujudkan Catur Sukses, jika suasana di­dalamnya saja sudah terkesan tidak kompak dalam men­jalankan visi dan misi yang su­dah dicanangkan Bupati Bogor.

“Gagalnya lelang dua GOR, tentunya harus ditelusuri apa factor penyebabnya? Semua ele­men masyarakat pasti bertanya-tanya ada apa? Karena dua item proyek itu sudah masuk dalam APBD dan uangnya sudah jelas ada. Kenapa harus gagal lelang,” ujarnya.

Semua pihak mungkin ti­dak berpikir lebih jauh dari kegagalan lelang itu. Pada­hal, dengan gagalnya lelang dua GOR yang masuk dalam Lead­ing Sector Dispora Kabupaten Bogor setidaknya akan punya efek domino bagi Kabupaten Bo­gor sebagai tuan rumah Porda XIII Jabar 2018.

BACA JUGA :  Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Lawan Irak dan Filipina

“Dampak dari gagal lelang dua venue tersebut mungkin su­dah terasa saat Panpel Popda XI Jabar 2016 kebingungan men­carikan venue untuk cabor Tae­kwondo, yang akhirnya malah bermain di Madaniah,” tegas Herzon penuh tanda tanya.

Dalam hal yang sama, Yudi Agus Soleh, mantan pengurus IMI Korwil Kabupaten Bogor mengatakan, minimnya sarana venue harus jadi catatan penting bagi Pemkab Bogor kalau me­mang tidak ingin malu di Porda XIII Jabar 2018.

“Saat Bidding pencalonan tuan rumah Porda XIII Jabar 2018 be­berapa waktu lalu . Di paparkan, Pemkab Bogor membangun ven­ue di dekat area Stadion Pacira. Tapi sampai sekarang mana buk­tinya. Investor juga sudah tak jelas kabarnya,” tandasnya.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================