73b4c276-5e14-401b-86dd-85a5ee3cf1f1_169Memulai bisnis memang bukan sesuatu pekerjaan yang mudah. Apalagi bisnis yang berkaitan dengan makanan. Kepercayaan konsumen menjadi hal yang sangat krusial untuk dipertahankan.

Begitulah prinsip yang dipegang teguh oleh Fatma Dewi hingga sekarang. Bagin­ya, keuntungan dalam rupiah adalah efek dari kepercayaan yang diberikan oleh kon­sumen atas produk yan dijual.

“Biarlah rugi, asalkan kepercayaan orang bisa terjaga,” tegas Dewi di kedia­mannya, Lubuk Basung, Sumatera Barat.

Dewi menciptakan produk bernama Dendeng Rinuak. Ini adalah sejenis makan­an ringan yang merupakan khas dari ranah minang. Belum banyak orang yang tahu, karena memang baru lahir dari racikan tan­gan ibu rumah tangga ini.

Rinuak merupakan sejenis ikan beru­kuran kecil, seperti teri yang hanya ada di danau Maninjau, Sumatera Barat. Bagi ma­syarakat sekitar, rinuak menjadi makanan sehari-sehari. Diolah dengan cara digoreng balado, pepes dan lainnya.

BACA JUGA :  Es Merah Delima, Santapan Segar di Siang Hari, Wajib Cobain Ini

Sampai akhirnya pada 2014 silam, Dewi datang ke Maninjau. Rinuak bukan barang baru baginya. Dari kecil Dewi sudah meng­konsumsi rinuak, karena kediamannya yang tidak terlalu jauh dari danau terse­but. Akan tetapi dari kunjungan terakhir, Dewi melihat ada potensi yang besar untuk dikembangkan.

tepung beras, daun jeruk dan min100.000 untuk membeli rinuak, yak goreng. Olahan pertama adalah sala (sejenis pergedel), namun leb­ih tipis. Hasilnya ternyata belum memuaskan. ­

Dewi pun kembali ke dapur kees­okan harinya untuk menggoreng kembali sala tersebut ditambah den­gan beberapa bumbu. Bentuknya dibuat menjadi sangat tipis, seperti dendeng. Ternyata rasanya enak dan gurih. Maka kemudian lahirlah Den­deng Rinuak.

“Sebelumnya belum ada. Kan se­lama ini orang tahunya dendeng itu daging sapi. Nah ini ikan kecil, terus dihancurkan, diolah dan jadilah Den­deng Rinuak,” jelasnya.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Buncis dan Wortel yang Renyah dan Sedap

Ibu yang tadinya gemar mem­buat kue ini kemudian menjajakan Dendeng Rinuak kepada beberapa teman. Dewi mengaku tidak sedikit mendapat tanggapan yang seperti ejekan. Maklum saja, bagi sebagian orang tidak pernah terpikir ikan bisa berubah menjadi dendeng.

“Banyak yang bertanya itu makanan apaan. Karena pikiran orang banyak ikan jadi dendeng pas­ti tidak enak. Tapi ya kita kasih saja tester, kita sendiri yakin saja,” terang Dewi bercerita.

Keyakinan Dewi menuai hasil yang positif. Pujian terhadap produk olah­annya banyak berdatangan. Ia kemu­dian memberanikan diri untuk masuk ke toko-toko di Padang dengan ber­bentuk kemasan yang lebih menarik.

============================================================
============================================================
============================================================