HLBOGOR TODAY- Dinas Ke­budayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor, mengimbau masyarakat yang ingin mengunjungi Istana Bo­gor dalam kegiatan Istana Un­tuk Rakyat (Istura) 2016 untuk mengenakan sepatu agar diz­inkan masuk oleh Paspamres.

Imbauan ini disampaikan lantara pada hari kedua pelak­sanaan Istura, Rabu, banyak warga yang kecewa karena tidak diperbolehkan masuk Istana Bogor oleh pengamanan presiden (Paspampres) karena menggunakan sandal, meski telah berpakaian rapi dan so­pan.

“Tahun ini peraturan masuk istana lebih ketat dari biasan­ya, pengunjung yang menggu­nakan sandal tidak diperbole­hkan masuk ke dalam istana, begitu juga telepon genggam tidak diperbolehkan lagi,” kata Kepala Disbudparekraf Kota Bogor, Shahlan Rasyidi, di Bo­gor, kemarin.

Menurut Shahlan, pihaknya telah menyebarluaskan infor­masi tentang tata cara dan per­syaratan yang harus dipenuhi warga untuk bisa mengunjungi Istana Bogor baik melalui web­site resmi Disbudparekraf, Pemkot Bogor, media hingga selebaran.

BACA JUGA :  Paripurna LKPJ Wali Kota Bogor 2023, Pemkot Siap Tindaklanjuti Rekomendasi

Beberapa persyaratan tersebut diantaranya harus memiliki tiket masuk, dilarang membawa tas berisi barang dan makanan, panitia tidak menyediakan penitiban ba­rang dan tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang, berpakaian bebas rapi, sopan (tidak menggunakan jeans dan sendal jepit), dilarang mem­bawa kamera dan mengambil gambar di Istana. “Adanya larangan masuk itu menjadi kewenangan pihak keamanan istana,” katanya.

Hari kedua Istura, beberapa masyarakat mengeluh kecewa karena mereka tidak diperbo­lehkan masuk ke Istana Bogor hanya karena menggunakan sandal.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, dirinya telah berbicara kepada Sekre­taris Negara dan Paspampres terkait dua hal yakni kemung­kinan pengaturan waktu kun­jungan sesuai aktivitas pres­iden sehingga masyarakat bisa mengakses ruangan-ruangan bersejarah yang ada di dalam istana.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Jawa Barat Pimpin Upacara Hardiknas di Kota Bogor

“Tekait tata tertib masuk istana, harusnya pihak me­mahami kalau Istana untuk rakyat ini sekali setahun, har­usnya ada toleransi, mungkin saja warga tidak punya sepatu untuk bisa masuk istana,” kat­anya.

Menurut Bima, harus ada alternatif agar warga yang su­dah terlanjur datang dari jauh tidak kecewa dan dapat masuk berkunjung ke Istana yang han­ya dibuka setahun sekali dengan adanya jasa penyewaan sepatu.

“Seperti dulu saya punya pengalaman pernah datang ke salah satu restoran yang mengharuskan menggunakan sepatu. Di sana tersedia jasa penyewaan sepatu, jadi ada solusinya,” kata dia.

Memasuki hari kedua Istana untuk Rakyat, tercatat seban­yak 5.823 warga telah berkun­jung dan diperbolehkan masuk ke Istana Bogor.(Abdul Kadir Basalamah

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================