setplaind-bogor-baratCIBINONG, Today- Revisi Ren­cana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 dan Rencana Pemban­gunan Jangka Panjang (RPJPD) 2005-2025 Kabupaten Bogor, tak hanya berupaya merevisi beber­apa indikator dalam visi menjadi kabupaten termaju di Indone­sia, namun juga mengantisipasi berdirinya Kabupaten Bogor Barat dan Bogor Timur.

“Memang, selain menyesuai­kan indikator-indikator penciri dengan penghitungan Badan Pusat Statistik (BPS), perubahan revisi RPJMD dan RPJPD juga ha­rus menyebutkan bakal adanya Daerah Otonom Baru (DOB) Bo­gor Barat dan Bogor Timur,” kata Syarifah, kemarin.

Ia menjelaskan, khusus DOB Bogor Barat, kini masih ada di tangan DPR RI untuk penge­sahannya. Maka itu, sebagai langkah antisipasi, lebih dulu dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah. Pasal­nya, dalam tiga tahun pertama DOB harus bertumpu pada ka­bupaten induk.

BACA JUGA :  Jaro Ade Kantongi 10 Nama Pendamping di Pilkada 2024

“Makanya harus dimasuk­kan dalam rencana pembangu­nan kita. Setidaknya dibunyikan dalam RPJPD dan RPJMD. DOB Bogor Barat sampai saat belum juga karena ya kita posisinya menunggu saja, karena kan itu inisiatif pemerintah keseluruhan juga,” kata dia.

Jika memang resmi mekar menjadi Kabupaten Bogor Barat, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP) Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo menyarakan Pemkab Bogor Barat lebih men­goptimalkan infrastruktur yang bisa langsung dinikmati oleh ma­syarakat setempat.

Menurutnya, jangan sampai masyarakat di 16 kecamatan yang ada di sana, justru sema­kin sulit setelah memisahkan diri dari Bumi Tegar Beriman. “Infrastruktur yang utama, jan­gan fasilitas pemerintahannya dulu. Karena infrastruktur dan penentuan zona industri serta pemukiman akan sangat terasa di masyarakat,” kata dia.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

Menurutnya pemerintah se­tempat nantinya, harus melihat potensi daerahnya sendiri. Pas­alnya, dengan tiga tahun masih menginduk pada Kabupaten Bo­gor, mereka harus bisa menun­jukkan memang mampu mandiri dan pantas untuk memisahkan diri.

“Iya, kalau tidak, masyara­kat malah mengeluh. ‘kok sudah mekaer, cari pekerjaan malah tambah susah’. Potensi wilayah juga harus diperhatikan, karena Bogor Barat itu dekat dengan Kota Tangerang yang relatif lebih maju,” kata dia.

(Rishad Noviansyah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================