Untuk evaluasi petugas Pencacah Sensus Lengkap (PCL) dan Pemeriksa Sensus Lengkap (PML), lanjut Budi, sudah dilakukan dua kali, yak­ni pada 9 dan 18 Mei di mas­ing-masing kecamatan.

Dari hasil evaluasi tersebut, untuk dua blok sensus yang kedua (satu petugas bertugas di dua blok sensus), rata-rata sudah menyelesaikan sekitar setengahnya.

“Jadi, sebetulnya bisa jadi pencatatan di lapangan ting­gal 30 persen lagi. Kita opti­mistis target 31 Mei dapat dica­pai,” katanya.

BACA JUGA :  Pengurus BPPD Kota Bogor Dilantik, Bima Arya Beri Masukan Ini

BPS Kota Bogor menurunk­an 1.819 petugas Sensus Eko­nomi 2016 yang disebar untuk melakukan pendataan selama satu bulan di enam kecamatan.

Petugas tersebut terdiri atas 1.354 Pencacah Sensus Lengkap (PCL), 454 Pengawas/ pemeriksa Sensus Lengkap (PML), lima koordinator lapan­gan, dan enam koordinator sensus kecamatan (Koseka).

Kegiatan sensus tersebut dilakukan dengan melakukan pendekatan terhadap anggota rumah tangga secara door to door, untuk mengetahui jenis usaha warga se-Kota Bogor. “Pe­catatan dilakukan dengan metode wawancara langsung kepada masyarakat,” ujar Budi.

BACA JUGA :  Bima Arya Cerita Kisah Perjalanan 10 Tahun Menata Kota Bogor

Selain mendatangi rumah warga, lanjut Budi, petugas sensus juga mendata dan mendatangi langsung tempat-tempat usaha seperti restoran, hotel dan perkantoran.

“Sensus Ekonomi 2016 memotret potensi pereko­nomian Kota Bogor untuk memetakan karakteristik usaha, kegiatan usaha mikro kecil dan menengah menjadi basis data sehingga pembangunan jadi lebih berkualitas,” pungkasnya.

(Abdul Kadir Basalamah)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================