Karena itu, pemerintah masih akan fokus mengalokasikan dana untuk anggaran infrastruktur, seÂhingga diharapkan mendorong inÂvestasi dan daya beli masyarakat. Khusus untuk pertumbuhan inÂvestasi, pemerintah yakin bisa menÂcapai dengan cara pengembangan kapasitas produksi dan daya saing. Sedangkan daya beli akan diperkuat dengan memperkuat konektivitas nasional.
Faktor pendukung lainnya adalah pertumbuhan konsumsi rumah tangÂga yang diperkirakan tumbuh sebeÂsar 5,1%-5,2%. Sedangkan, untuk konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh 6,5%
Sementara itu, Ekonom Kenta InÂstitute Eric Sugandi melihat proyekÂsi Pertumbuhan Ekonomi yang telah direvisi Bank Indonesia (BI) menjadi sebesar 5%-5,4% lebih realisÂtis. Ia mengatakan, di awal tahun ini pengeluaran pemerintah lebih besar untuk belanja rutin.
Lebih lanjut Eric mengatakan, secara ideal pemerintah harus lebih mempercepat belanja infrastrukÂturnya saat ini. Namun sayangnya, upaya tersebut tidak akan meningÂkatkan Pertumbuhan Ekonomi seÂcara tajam lantaran porsi pemerinÂtah terhadap produk domesti bruto (PDB) hanya 7%-8%.
Eric juga melihat, saat ini invesÂtor masih menunggu dan melihat (wait and see). “Sebab ada gejala pelemahan permintaan dari rumah tangga,†katanya.
Di sisi lain, ekspor juga beÂlum akan banyak mendorong PerÂtumbuhan Ekonomiseiring dengan masih lemahnya harga komoditas global, terutama komoditas energi. “Harga komoditas yang tertekan juga berpengaruh negatif pada investasi di sektor komoditas energi,†katanÂya.
Kepala Ekonom BRI Anggito AbiÂmanyu berpendapat, pemangkasan anggaran kementerian atau lembaga (K/L) sebesar Rp 50,2 triliun yang rencananya akan dilakukan pemerÂintah masih kurang. Menurutnya, pemangkasan yang lebih besar diÂlakukan untuk menutupi defisit angÂgaran.
Anggito juga menyebut pemangÂkasan yang lebih besar otomatis akan berdampak terhadap PerÂtumbuhan Ekonomi tahun ini. «PeÂmangkasan itu tentunya tidak hanya pada belanja operasional tetapi juga pada belanja modal sehingga akan berdampak terhadap pertumbuÂhan. Tetapi tidak apa-apa,» katanya. Pertumbuhan Ekonomi tahun ini hanya sebesar 5%. “Itu juga sudah bagus,â€tutupnya.(*)