Banprov-(Humas-Pemkot)BOGOR TODAY – Mulai ta­hun 2016 ini seluruh bantuan dari Kementerian Sosial (Ke­mensos) RI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat diarahkan kepada Program Ke­luarga Harapan (PKH) di Kota Bogor yang saat ini jumlahnya mencapai 8.606 orang. Bahkan kini Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnaker­sostrans) Kota Bogor mengaju­kan tambahan menjadi seban­yak 17 ribu orang.

Kepala Disnakersostrans Kota Bogor, Anas S. Rasmana saat pembukaan bimbingan teknis pendamping dan op­erator PKH Kota Bogor tahun 2016 di Wisma Bahtera, Cipa­yung, Kabupaten Bogor, Senin (30/5/2016), yang juga dihadiri Walikota Bogor Bima Arya ber­sama isteri Yane Ardian, jika berdasarkan hasil dari pen­dataan terakhir jumlah PKH sebanyak 38 ribu orang itu jika dikelola melalui PKH berarti bisa mencapai separuhnya.

BACA JUGA :  Ucapan Akhir Kepemimpinan Bima Arya dan Dedie Rachim: Hatur Nuhun Sadayana, Abdi Pamit

“Itu bukan PKH dasar, tapi itu adalah fasilitas kesehatan dan pendidikan yang diberikan per triwulan. Ini termasuk juga untuk ibu hamil dan menyu­sui. Tahun 2016 ini juga bahwa seluruh program Kemensos melalui PKH mulai bantuan Ke­lompok Usaha Bersama (KUBE) yang berjumlah 50 kelompok, dimana tiap kelompoknya dapat Rp 20 juta,” papar Anas.

Anas juga menyebut, nanti­nya untuk KUBE akan ada tam­bahan bantuan pula dari Pem­prov. Ini termasuk juga untuk bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dimana masing-masing RTLH jumlah bantuan­nya kini menjadi Rp 15 juta.

“Nanti akan ada bantuan juga dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenaker­trans) RI, yaitu Tenaga Kerja Man­diri (TKM) dengan nilai bantuan sebesar Rp 150 juta untuk setiap kelompoknya. Dan ini juga bu­kan hanya untuk keluarga miskin saja yang dibantu, tapi juga bisa untuk embrio yang baru berwi­rausaha,” terang Anas.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Gaungkan Program Ekonomi Hijau untuk Peringati Hari Otda ke-XXVIII

Masih dari Kemenakertrans, katanya, bantuan lainnya adalah Pemberian Kerja Se­mentara (PKS) untuk pengang­guran di enam kelurahan Kota Bogor. Dimana tahun 2015 lalu nilai bantuannya hingga men­capai Rp 22 miliar, dan tahun 2016 sekarang yang telah ber­gulir sementara sudah menca­pai Rp 7 miliar untuk bantuan di Kota Bogor untuk penanga­nan kemiskinan.

“Bantuan untuk sosial tenaga kerja juga dinaikkan walikota dari yang tadinya hanya Rp 6,5 miliar, sekarang menjadi Rp 10,7 miliar, dan 2015 lalu Rp 7,8 mil­iar,” imbuhnya. (Abdul Kadir Basalamah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================