Jakarta, Today – Honda NCZ 50, atau yang biasa dikenal dengan Motocompo dirilis Honda kisaran tahun 80an. Motor ini memiliki tampilan yang unik dan lucu.
Jika pada sepeda ada sebutan seÂpeda lipat maka Honda ada dengan motocomponya yang bisa disebut trunk bike atau folding scooter.
Motor keluaran Jepang ini awalnya adalah sebuah bonusan ketika orang-orang Jepang memÂbeli mobil, tetapi seiring berjalanÂnya waktu, motor ini dijual terpiÂsah dan tidak lagi menjadi bonusan untuk pembelian mobil dan telah menjadi kolektor item.
Di Indonesia pun ada yang meÂmiliki jenis motor unik ini, Andre dari Gun & Parts salah satu kolekÂtor motor unik dari Inoneisa yang mendatangkan langsung motor ini dari Jepang.
“Motocompo ini saya langsung datangkan dari Jepang,†ujar Andre salah satu Owner dari Gun & Parts.
Selain unik Motocompo ini daÂpat dilipat pada bagian stang dan joknya, menurut Andre, motor ini disebut Motocompo karena lebih mirip dengan Mini compo jaman dulu, berbentuk kotak dan bisa dibawa kemana-mana jika stang dan jok nya sudah dilipiat
“Disebut Motocompo kan ini lebih mirip ke Mini Compo sebeÂnarnya, kan setang sama joknya bisa dilipat, kalau udah dilipet mirip dia sama Mini compo, dan bisa dibawa-bawa,†tambah Andre.
Motocompo ini hanya memiliki tinggi 910 mm, lebar 535 mm dan panjang 1.185 mm, dengan bobot 42 kg memperjelas bahwa motor ini memang berdesain unik dan imut.
Untuk mesin Motocompo ini memakai mesin AB12E 2-tak berkaÂpasitas 50 cc, dan hanya mengÂhasilkan tenaga 2,5 hp dan memiÂliki konsumsi bensin 70 km/liter.
Namun untuk masalah surat kendaraan Andre menjelaskan bahwa motor ini no papper atau off the road, karena dilihat KateÂgori dan dimensi serta cc nya yang tidak masuk dalam ketentuan kenÂdaraan yang berlaku di Indonesia
“Kalau buat BPKB, STNK itu kita enggak ada, no papper. Soalnya kita bingung juga sih dikatÂegorikannya untuk apa, terus diÂmensinya sama cc-nya yang cuman sampe 50, kan belum masuk syarat ketentuan yang berlaku di sini,†jeÂlas Andre.
Motocompo milik Andre ini akan dijual olehnya dengan memaÂsang banderol kisaran Rp 60 juta, dan masih memungkinkan sekali untuk turun harga. “Saya lepas Rp 60 juta, dan masih bisa nego keras,†pungkasnya. (Calviano/ NET)
Bagi Halaman