Selain Indonesia, ada 18-20 negara lain yang sudah men­gonfirmasi kehadiran, mulai dari kawasan Timur Tengah hingga Eropa. Di antaranya adalah Spanyol yang berper­an dalam perdamaian Israel-Palestina melalui Konferensi 1991. Ada pula Norwegia yang pernah berperan dalam Kesepakatan Oslo.

Untuk mempersiapkan kon­ferensi tersebut, Perancis meng­gagas pertemuan para menteri negara peserta yang diadakan pada Jumat (3/5) mendatang. Perancis menginisiasi perte­muan ini pasca berakhirnya proses perundingan damai an­tara Palestina dan Israel pada 2014 lalu. Proses yang ditengahi oleh kuartet Dewan Keamanan PBB ini berakhir tanpa hasil be­rarti.

Dalam konferensi kali ini, Perancis menggalang masyara­kat untuk bersatu membantu perdamaian Israel dan Pales­tina dengan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. “Kon­ferensi ini tujuannya mencari jalan untuk memulai proses perdamaian kembali, di anta­ranya mungkin mencari paket kesepakatan yang bisa mendo­rong perdamaian Palestina dan Israel,” tutur Arrmanatha.

Dalam persiapan pada Ju­mat ini, Indonesia akan me­nyampaikan pandangan-pan­dangan segar sebagai negara yang jauh dari pusat konflik Palestina dan Israel. “Kami bisa menyampaikan pengalaman terkait upaya proses perda­maian. Kami akan share dalam pertemuan ini seperti di Kam­boja dan MNLF di Filipina dulu selain membahas time frame, TOR, dan segala persiapan un­tuk konferensi nanti,” tandas­nya. (Yuska Apitya/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================