Untitled-11CIBINONG, TODAY– Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor, mulai melek teknologi dengan membuat ap­likasi pintar untuk memberi in­formasi tentang bahaya narkotika yang diharapkan bisa mencegah penggunaan barang haram itu di masyarakat.

Kepala BNNK Bogor, Nugraha Setia Budhi menjelaskan, aplikasi bernama Si Pintar itu bisa di­dapat dalam play store yang ada di ponsel pintar.

“Aplikasi Si Pintar ini dapat didownload melalui play store. Pembuatan aplikasi Si Pintar ini akan bisa memberikan informasi bahaya narkotika dan pencega­han penyalah gunaan narkotika,” ujar Budhi, Minggu (5/6/2016).

Ia menjelasakan, sistem ini bertujuan memberi informasi bahaya narkotika dan pence­gahan penyalahgunaan nar­kotika. Karena melalui aplikasi ini masyarakat bisa meminta penyuluhan narkotika, mel­aporkan transaksi narkotika hingga meminta rehabilitasi penyalahguna narkotika, yang ada dilingkungan sekitarnya.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Gaungkan Program Ekonomi Hijau untuk Peringati Hari Otda ke-XXVIII

“Kami akan merubah pola pikir, bahwa penyalahguna narkotika bukanlah masyara­kat yang terbuang, tetapi mereka korban yang harus ditolong,” terangnya

Aplikasi Si Pintar ini, kata Budi, merupakan yang pertama dibuat dari wilayah yang ada di seluruh Indonesia. Jika sukses setelah uji coba Agustus men­datang, maka akan dipresentasi­kan di tingkat nasional.

“Jika Si Pintar sukses mem­bantu pemberantasan dan penyalahgunaan narkotika, maka Si Pintar ini akan kami presentasikan ke BNN dan bisa digunakan oleh seluruh wilayah di Indonesia. Si pelapor yang melaporkan adanya transaksi narkotika atau permintaan re­habilitasi penyalah gunaan nar­kotika, BNNK Bogor menjamin kerahasian pelapor,” tuturnya

BACA JUGA :  Pemuda di Bogor Nekat Lawan 3 Perampok Usai Mobilnya Dicuri

Setiap pelapor, kata dia, akan dilindungi identitasnya. Hanya pimpinan BNNK Bogor dan pelapor yang tau identi­tasnya. “Untuk meyakinkan pelapor, pelapor tidak kami libatkan dalam penangkapan ataupun persidangan. Akan tetapi pembuatan aplikasi Si Pintar ini, BNNK Bogor meli­batkan tim internal maupun eksternal,” tukasnya.

“Ada pihak ketiga pengelola cyber yang ikut membuat dan dari segi biaya, juga relatif masuk logika dengan biaya pilot project sebesar Rp 35 juta,” pungkasnya. (Rishad Noviansyah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================