Sementara, Bulog telah mendapatkan rekomendasi untuk mengimpor 10.000 ton daging sapi beku, sekitar 1.800 ton sudah didis­tribusikan. Dalam waktu dekat, se­dikitnya 4.000 ton daging sapi beku impor akan kembali membanjiri pasar.

“Kita sudah rekomendasikan 10.000 ton daging impor, kemudian sudah didistrbusikan 1.800 ton dan diperkirakan dalam waktu dekat akan datang lagi 4.000 ton,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat meninjau pasar murah di Lapan­gan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2016).

Arman menjelaskan, dengan adanya daging sapi impor terse­but diharapkan harga daging akan semakin terjangkau. Menurut Am­ran, daging sapi bukan satu-satunya sumber protein. Ada adaging ayam yang juga memiliki protein lebih tinggi dan harganya lebih murah. “Nggak usah masalahkan daging sapi, itu proteinnya 22%, ayam 24%, jadi protein kita cukup, jadi (kalau harga daging sapi harus turun/murah) itu semua butuh wak­tu, jangan maen sulap-sulapan, yang penting kita ubah struktur pasarya dulu, yang penting nawaitu,” ucap Amran.

BACA JUGA :  Resep Membuat Semur Daging dan Kentang untuk Menu Andalan Keluarga

Ketimbang harga daging sapi yang dijual di pedagang pasar yang saat ini dipatok seharga Rp 120.000- 140.000/kg, daging yang dijual Bulog di OP hanya Rp 80.000/kg, bahkan ada yang menjualnya dengan hanya Rp 75.000/kg, seperti yang dijual di pasar murah oleh Artha Graha Peduli (AGP).

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan, kualitas daging bukan soal jenis dag­ing namun rasa setelah diolah, yang terpenting masyarakat bisa menik­mati harga daging dengan harga terjangkau. “Saya jelaskan saja, kita butuh daging atau protein? Daging dengan jenis CL (kualitas rendah) dengan daging kualitas terbaik sama nggak proteinnya? Sama, proteinnya sama,” jelas Amran ditemui saat me­ninjau pasar murah di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2016).

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Tofu Ayam Cincang yang Gurih dan Lezat Dijamin Keluarga Ketagihan

Dia menuturkan, rasa daging leb­ih dipengaruhi cara penyajian atau memasaknya, sementara kualitas daging dianggap tak terlalu signifi­kan.

“Cita rasa itu tergantung den­gan istri Anda. Yang penting tangan yang masak punya siapa. Coba tan­ya ibu-ibu, yang penting bagaimana tangan yang mengolahnya,” ungkap Amran.

Sebagai informasi, daging impor beku yang bisa dijual di harga kisa­ran Rp 80.000/kg sendiri merupak­an daging dari jenis secondary cut (potongan kedua), seperti CL 85 dan CL 95. Umumnya, daging sapi terse­but memiliki kandungan lemak 20% atau lebih pada dagingnya.(*)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================