Masih malas menyempatkan waktu untuk berolahraga? Studi mengungkapkan rutin berolahraga sejak muda tak cuma sekadar menjaga kebugaran tubuh, namun juga membantu menjaga kesehatan otak saat menua.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Seperti disampaikan oleh Moses Chao dari New York UniverÂsity, bahwa rutin olahraga dapat meningkatkan produksi protein kunci yang membantu menjaga otak tetap aktif. Efek positifnya, risiko penyakit seperti demensia bisa dituÂrunkan.
Dalam studi yang dilakukan pada tikus ini, selama mereka rutin berolahraga maka bahan kimia tertentu secara alami diproduksi di otak. Bahan ini pun kemudian meningkatkan produksi BDNF atau yang disebut oleh para peneliti sebagai “Miracle-Groâ€. Zat ini secara alami memiliki peran dalam meningkatkan kapasitas memori dan pertumbuhan sel-sel saraf.
“Kami percaya penelitian kami menunjukkan bahwa ada mekanisme biologis yang tepat di balik manfaat olahraga bagi otak,†papar Chao.
Karen Postal dari American Academy of Clinical Neuropsychology menamÂbahkan bahwa berlari selama 30- 40 menit setiap hari membantu meningkatkan aliran darah ke otak. Kemampuan kogÂnitif seseorang juga diÂyakini bisa meningkat dengan berlari.
Studi ini juga menepis anggaÂpan bahwa seirÂing penuaan pada manusia, neuron yang baru tidak akan bisa diproduksi kembali di saraf otak. N a m u n kenyataanÂnya jusÂtru tidak demikian. DitemuÂkan bahÂwa setelah b e r l a r i , n e u r o n baru justru akan terbenÂtuk di daerah otak yang berÂhubungan dengan pembelajaran dan memori, yaitu hippocamÂpus.
“Jika Anda berolahraga aerobik sampai berkeringat, misalnya sekiÂtar 30-40 menit, maka sel-sel otak yang baru diproduksi,†tutur PostÂal.
Studi-studi lain mencatat juga bahwa setelah berlari aliran darah ke lobus frontal otak juga menjadi lebih lancar. Bagian ini diketahui memiliki fungsi yang berkaitan dengan fokus dan konsentrasi.
Bagi Halaman