Selama menjalankan ibadah puasa, masalah bau mulut seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Masalah yang kerap terjadi menjadi hambatan dalam pergaulan dan membuat minder. Bau mulut orang berpuasa di mata Allah lebih wangi dari minyak kasturi. Tetapi kadang kala kita menjadi tidak percaya diri pada saat bergaul bersama teman-teman kita.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Selama bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia akan menunaikan ibaÂdah puasa. Salah satu masalah paling umum selama puasa adalah bau mulut yang tidak sedap. Kondisi ini dalam istilah medis disebut haliÂtosis. Apa yang menyebabkan bau mulut dan bagaimana cara mengaÂtasinya?
Penyebab bau mulut umumnya disebabkan penyakit seperti diabetes, merokok, penyakit ginjal, dan gangguan perut. Faktor lainnya adalah aktivitas bakteri yang berada di dalam mulut. Setelah mengetaÂhui penyebabnya, kini kita bisa mengatasi bau mulut tidak sedap selama berpuasa.
Saat berpuasa, produksi air liur dalam mulut dan dalam saluran pencernaan berkurang seÂhingga menjadi lebih kering. Akibatnya timÂbul halitosis atau bau mulut. “Mengatasi bau mulut saat berpuasa tentu berbeda dengan hari-hari biasa. Kurangnya produksi air liur merupakan penyebab bau nafas tak sedap karena air liur mampu menceÂgah mulut menjadi kering. Tidak adÂanya aktivitas mengunyah makanan saat puasa menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat dan menÂgubah sisa-sisa makanan menjadi gas sulfur yang memicu munculnya masalah bau mulut,†urai dokter NaÂdia Oktavia.
Bau mulut juga dapat disebabkan penyakit sistemis seperti liver, lambung, saluran pernapasan serta ginjal akut. SeÂdangkan penyakit gigi dan mulut penyeÂbab napas tak segar di antaranya gigi berÂlubang, radang gusi, gingivitis karena karang gigi, dan periodontitis.
Oleh karena itu dalam menjalankan ibadah puasa umat muslim tentu berhati-hati dalam memilih makanan yang dapat menyeÂbabkan bau mulut serta penting untuk diperhatikan kebersihan mulut kita.
“Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dan lidah secara benar. Bersihkan seÂla-sela gigi dengan benang gigi. Jika menggunakan cairan kuÂmur, jangan memakai cairan dengan kandungan alkohol di atas 25 persen karena meÂmicu risiko kanker rongga mulut,†tambahnya.
Bagi Halaman