Untitled-5MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi menghabiskan puasa Ramadhan keempat dengan mengunjungi sejumlah kantor pemerintahan di Bogor. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan PNS di Bogor bekerja dengan sebaik mungkin di bulan suci ini.

RISHAD NOVIANSYAH|YUSKA APITYA
[email protected]

Kunjungan pertama Menteri Yuddy yakni di Kantor Imigrasi (Kanim) Bo­gor, Jalan Ahmad Yani, Tanahsareal, Kota Bogor. Dalam kunjungannya ini, Yuddy meminta Kakanim untuk membuat inovasi baru. Hal ini untuk memberi­kan rasa nyaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mengurus paspor.

Menurut Yuddy, perlunya inovasi itu mengingat keterbatasan tempat dan banyaknya masyarakat yang datang untuk membuat paspor dan lain-lain. “Hari Jumat saja kami lihat begitu ban­yak orang yang datang ke sini,” ujar Yuddy. “Ini perlu dilakukan terobosan bagaimana mengurangi antrean para pemohon,” imbuhnya.

Upaya terobosan tersebut, sam­bungnya, bisa dilakukan dengan mem­berlakukan jam kerja lebih pagi seperti yang dilakukan di Kanim Jakarta Se­latan sehingga bisa lebih banyak yang dilayani. Sistem jemput bola juga me­mungkinkan. “Atau bisa juga seperti di Surabaya dengan membuka Unit Pelay­anan Terpadu (UPT) umum di mall,” sebut Yuddy.

Inovasi-inovasi itu perlu dilaku­kan, hanya perlu dilaporkan ke Dirjen Imigrasi. Yuddy menilai secara umum pelayanan yang diberikan Kanim Bogor sudah baik. Terbukti dari respon posi­tif yang diberikan warga yang tengah mengantri. “Jadi dari sisi pelayanan­nya Imigrasi Bogor sudah profesional. Tinggal bagaimana lebih meningkatkan pelayanannya,” terang Yuddy sambil menjelaskan bahwa Safari Ramadhan ini dalam rangka penegakan disip­lin pegawai dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Pepes Tahu Kemangi yang Simple dan Sederhana

Terkait permintaan Menpan-RB Yuddy Chrisnandi untuk membuat inovasi pelayanan, Kepala Kantor Imi­grasi (Kanim) Bogor Herman Lukman mengungkapkan, saat ini pihaknya su­dah berupaya maksimal dengan tetap memberikan pelayanan pada jam isti­rahat. Meskipun dengan hanya mener­junkan satu atau dua orang petugas.

Herman mengatakan, pihaknya juga merencanakan sistem drive thru namun terbentur lahan yang terbatas. Jangank­an tempat untuk kendaraan lewat, un­tuk parkir saja kesulitan. “Namun yang terpenting saat ini masyarakat tidak ada yang komplain seperti yang disampai­kan Bapak Menteri tadi,” ujar Herman.

Sementara untuk membuka pelay­anan di mall Herman mengaku pi­haknya pernah mengajukan ke pusat, namun belum disetujui. Kalaupun akan membangun tetapi tidak di mall atau pusat perbelanjaan karena terkendala perangkat dan jaringan. “Mungkin leb­ih tepatnya di ruko atau tempat yang lebih representatif,” ujarnya.

Untuk lebih meningkatkan pelay­anan, Kanim saat ini sedang mem­bangun gedung baru dan diharapkan pembangunannya cepat selesai. “Kami inginnya tahun ini selesai tetapi itu ter­gantung keputusan dari pusat,” ujar Herman. “Kalau tidak bisa tahun ini be­rarti tahun depan,” imbuhnya.

Semprit Pemkab

Inspeksi kedua Yuddy yakni di Kantor Bupati Bogor. Menteri Yuddy menekankan pada Bupati Bogor Hj Nurhayanti untuk memperbaiki ab­sensi dan meningkatkan kualitas pelay­anan publik.

Menurut politisi Hanura itu, Pemer­intah Kabupaten Bogor harus memper­baharui (upgrade) sistem absensi PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN). Meski, kini telah diberlakukan sistem absensi elektronik, pemantauannya belum ter­pusat pada Badan Kepegawaian, Pendi­dikan dan Pelatihan (BKPP) setempat.

“Karena belum terkoneksi dengan BKPP, Ibu Bupati jadi kesulitan tuh memeriksa tingkat kehadiran pega­wai. Makanya, perlu ada upgrade soal absensi ini supaya semua terkoneksi ke BKPP sekaligus langsung ke Kemen PAN-RB,” tegas Yuddy di sela inspeksi mendadak ke Kantor Badan Pertana­han Nasional (BPN) Kabupaten Bogor.

BACA JUGA :  Maraknya Kasus Pencurian Hewan Ternak Resahkan Warga Kecamatan Leuwisadeng

Terlebih selama Ramadhan, kata Yuddy, hampir semua kota/kabupaten di Indonesia menurun tingkat kehadi­ran maupun disiplin pegawai pemerin­tahannya. Maka itu, kata Yuddy, sistem absensi pegawai harus dirubah den­gan yang lebih canggih dan terpantau. “Karena disiplin yang rendah akan ber­dampak pada kualitas pelayanan dan pengawasan yang tidak maksimal. Ka­lau perlu, sitem absensi ini terhubung dengan aplikasi yang bisa terpantau dengan smart phone, jadinya bisa ter­pantau dari mana saja,” tegas Yuddy.

Menurutnya, safari Ramadhan yang dilakukannya demi meningkatkan dis­iplin dan pengawasan pegawai. Karena Presiden Joko Widodo tengah menin­gkatkan kesejahteraan ASN di seluruh Indonesia. “Nah, kalau kesejahteraan sudah ditingkatkan tapi disiplinnya masih rendah, tentu akan menimbul­kan pertanyaan di masyarakat. Sudah sejahtera tapi masih malas. Setidaknya, tingkat kehadiran ASN itu mencapai 95 persen,” tukasnya.

Ditempat yang sama, Bupati Nurhay­anti mengungkapkan bakal mengevaluasi dan menindaklanjuti soal absensi pegawai di Pemerintahan Bumi Tegar Beriman. Terlebih, Nurhayanti sudah makan asam garam dalam birokrasi pemerintahan.

“Dengan Menteri Yuddy, saya meli­hat semua tingkat kedisplinan pegawai kami. Terutama saat ramadan seperti ini, yang memang masih perlu ada eval­uasi besar-besaran soal absensi. Karena ini soal pelayanan khusus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang jadi pelayan publik,” tegasnya.(*)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================