MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi menghabiskan puasa Ramadhan keempat dengan mengunjungi sejumlah kantor pemerintahan di Bogor. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan PNS di Bogor bekerja dengan sebaik mungkin di bulan suci ini.
RISHAD NOVIANSYAH|YUSKA APITYA
[email protected]
Kunjungan pertama Menteri Yuddy yakni di Kantor Imigrasi (Kanim) BoÂgor, Jalan Ahmad Yani, Tanahsareal, Kota Bogor. Dalam kunjungannya ini, Yuddy meminta Kakanim untuk membuat inovasi baru. Hal ini untuk memberiÂkan rasa nyaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mengurus paspor.
Menurut Yuddy, perlunya inovasi itu mengingat keterbatasan tempat dan banyaknya masyarakat yang datang untuk membuat paspor dan lain-lain. “Hari Jumat saja kami lihat begitu banÂyak orang yang datang ke sini,†ujar Yuddy. “Ini perlu dilakukan terobosan bagaimana mengurangi antrean para pemohon,†imbuhnya.
Upaya terobosan tersebut, samÂbungnya, bisa dilakukan dengan memÂberlakukan jam kerja lebih pagi seperti yang dilakukan di Kanim Jakarta SeÂlatan sehingga bisa lebih banyak yang dilayani. Sistem jemput bola juga meÂmungkinkan. “Atau bisa juga seperti di Surabaya dengan membuka Unit PelayÂanan Terpadu (UPT) umum di mall,†sebut Yuddy.
Inovasi-inovasi itu perlu dilakuÂkan, hanya perlu dilaporkan ke Dirjen Imigrasi. Yuddy menilai secara umum pelayanan yang diberikan Kanim Bogor sudah baik. Terbukti dari respon posiÂtif yang diberikan warga yang tengah mengantri. “Jadi dari sisi pelayananÂnya Imigrasi Bogor sudah profesional. Tinggal bagaimana lebih meningkatkan pelayanannya,†terang Yuddy sambil menjelaskan bahwa Safari Ramadhan ini dalam rangka penegakan disipÂlin pegawai dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Terkait permintaan Menpan-RB Yuddy Chrisnandi untuk membuat inovasi pelayanan, Kepala Kantor ImiÂgrasi (Kanim) Bogor Herman Lukman mengungkapkan, saat ini pihaknya suÂdah berupaya maksimal dengan tetap memberikan pelayanan pada jam istiÂrahat. Meskipun dengan hanya menerÂjunkan satu atau dua orang petugas.
Herman mengatakan, pihaknya juga merencanakan sistem drive thru namun terbentur lahan yang terbatas. JangankÂan tempat untuk kendaraan lewat, unÂtuk parkir saja kesulitan. “Namun yang terpenting saat ini masyarakat tidak ada yang komplain seperti yang disampaiÂkan Bapak Menteri tadi,†ujar Herman.
Sementara untuk membuka pelayÂanan di mall Herman mengaku piÂhaknya pernah mengajukan ke pusat, namun belum disetujui. Kalaupun akan membangun tetapi tidak di mall atau pusat perbelanjaan karena terkendala perangkat dan jaringan. “Mungkin lebÂih tepatnya di ruko atau tempat yang lebih representatif,†ujarnya.
Untuk lebih meningkatkan pelayÂanan, Kanim saat ini sedang memÂbangun gedung baru dan diharapkan pembangunannya cepat selesai. “Kami inginnya tahun ini selesai tetapi itu terÂgantung keputusan dari pusat,†ujar Herman. “Kalau tidak bisa tahun ini beÂrarti tahun depan,†imbuhnya.
Semprit Pemkab
Inspeksi kedua Yuddy yakni di Kantor Bupati Bogor. Menteri Yuddy menekankan pada Bupati Bogor Hj Nurhayanti untuk memperbaiki abÂsensi dan meningkatkan kualitas pelayÂanan publik.
Menurut politisi Hanura itu, PemerÂintah Kabupaten Bogor harus memperÂbaharui (upgrade) sistem absensi PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN). Meski, kini telah diberlakukan sistem absensi elektronik, pemantauannya belum terÂpusat pada Badan Kepegawaian, PendiÂdikan dan Pelatihan (BKPP) setempat.
“Karena belum terkoneksi dengan BKPP, Ibu Bupati jadi kesulitan tuh memeriksa tingkat kehadiran pegaÂwai. Makanya, perlu ada upgrade soal absensi ini supaya semua terkoneksi ke BKPP sekaligus langsung ke Kemen PAN-RB,†tegas Yuddy di sela inspeksi mendadak ke Kantor Badan PertanaÂhan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor.
Terlebih selama Ramadhan, kata Yuddy, hampir semua kota/kabupaten di Indonesia menurun tingkat kehadiÂran maupun disiplin pegawai pemerinÂtahannya. Maka itu, kata Yuddy, sistem absensi pegawai harus dirubah denÂgan yang lebih canggih dan terpantau. “Karena disiplin yang rendah akan berÂdampak pada kualitas pelayanan dan pengawasan yang tidak maksimal. KaÂlau perlu, sitem absensi ini terhubung dengan aplikasi yang bisa terpantau dengan smart phone, jadinya bisa terÂpantau dari mana saja,†tegas Yuddy.
Menurutnya, safari Ramadhan yang dilakukannya demi meningkatkan disÂiplin dan pengawasan pegawai. Karena Presiden Joko Widodo tengah meninÂgkatkan kesejahteraan ASN di seluruh Indonesia. “Nah, kalau kesejahteraan sudah ditingkatkan tapi disiplinnya masih rendah, tentu akan menimbulÂkan pertanyaan di masyarakat. Sudah sejahtera tapi masih malas. Setidaknya, tingkat kehadiran ASN itu mencapai 95 persen,†tukasnya.
Ditempat yang sama, Bupati NurhayÂanti mengungkapkan bakal mengevaluasi dan menindaklanjuti soal absensi pegawai di Pemerintahan Bumi Tegar Beriman. Terlebih, Nurhayanti sudah makan asam garam dalam birokrasi pemerintahan.
“Dengan Menteri Yuddy, saya meliÂhat semua tingkat kedisplinan pegawai kami. Terutama saat ramadan seperti ini, yang memang masih perlu ada evalÂuasi besar-besaran soal absensi. Karena ini soal pelayanan khusus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang jadi pelayan publik,†tegasnya.(*)
Bagi Halaman