Sementara itu, menurut penulis buku “Al-QaÂeda: Tinjauan Sosial-Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya,†ada tiga aliran yang mendorong seÂseorang melakukan aksi radikal.Pertama, aliran ekonomi neo liberal dan secular, yang memfokusÂkan pada pasar bebas dan perdagangan bebas, merobohkan hambatan untuk perdagangan inÂternasional dan investasi.
Kedua, lanjut tokoh yang pernah mengemban amanah sebagai Wakil Kepala Badan Inrelijen Negara (BIN) 1999-2010 ini, faham kiri. Faham ini didasarkan pada ideologi komunis dan sosialisme yang totaliter.
Ketiga, Radikalisme agama. Faham radikal berbasis agama bertujuan mengubah negara Pancasila menjadi Negara agama, Negara dengan konsep khilafah. “Di Timur Tengah mereka melaÂwan Barat dengan terorimse, dengan mendeÂfenisikan doktrin jihad secara opensif,†kata Kiai As’ad.
Lebih lanjut Wakil Ketua Umum PBNU 2010- 2015 ini mengutarakan, jihad dalam Islam adalah jihad depensif, yaitu peperangan yang dilakukan dengan tujuan bertahan dari serangan lawan.
Sementara itu, akademisi IPB, Dr. Agus Lelana mengungkapkan, Pancasila sebagai konsep berÂnegara yang komprehensif “Negara-negara lain justeru sangat mengapresiasi Pancasila, karena dapat menjadi perekat kebangsaan kita,†ungkap Agus.
Oleh karena itu, Agus mengajak generasi muda bangsa sebagai pelanjut estafet nasional pada masa mendatang agar memperkuat jati diri sebagai bangsa Pancasilais. “Pemuda adalah pewaris, pejuang, dan penentu masa depan bangsa. Pemuda harus dapat mempertahankan nilai-nilai luhur yang digali dari sejarah panjang perjalanan bangsa ini,†paparnya.
Narasumber lain yang dihadirkan yaitu Staf Ahli Menpora Bidang Politik Dr Yuni Poerwanti, Staf Ahli Menpora Bidang Ekonomi Kreatif Dr Joni Mardisal, intelektual NU, Ahmad Baso, dan pegiat lingkungan Mustajad.
Selain diisi ceramah umum dan dialog, piÂhak panitia juga membagikan 200 eksemplar Al-Qur’an, tadarus dan khataman Al-Quran seÂbanyak 4,5 kali, konser kolaborasi musik religi hadrah KMNU Institut Pertanian Bogor dengan grup-grup musik Indie binaan Kemenpora, aksi bersih-bersih lingkungan PPPON Kemenpora, serta kampanye perubahan iklim global. (*)