MUSLIM-AMERIKA-HLWASHINGTON TODAY– Otori­tas Amerika Serikat (AS) me­nyebut banyak warga muslim AS berperan aktif mencegah terorisme. Biro Investigasi Fed­eral (FBI) bahkan menyatakan warga muslim AS berulang kali melaporkan kecurigaan rekan sesama muslim yang berpotensi menjadi ekstremis.

“Mereka tidak ingin orang-orang melakukan kekerasan, baik di lingkungan mereka maupun atas nama keyakinan mereka, dan hubungan pal­ing produktif kami ialah den­gan orang-orang yang melihat hal mencurigakan dan mem­beritahu kami, yang keban­yakan warga muslim,” ujar Direktur FBI James Comey, seperti dilansir Reuters, Kamis (16/6/2016).

“Menjadi kehormatan bagi efektivitas FBI untuk memiliki hubungan baik dengan orang-orang ini,” imbuh Comey dalam konferensi pers menang­gapi penembakan Orlando.

Juru bicara kantor FBI untuk wilayah Washington, Andrew Ames menuturkan kepada Re­uters, bahwa FBI memiliki hubungan yang kuat dengan komunitas muslim setempat. Agen FBI yang bertugas di wilayah itu banyak menerima laporan soal aktivitas men­curigakan dan laporan lainnya dari masyarakat.

Sedangkan Wakil Kepala Ke­polisian Los Angeles, Michael Downing, yang juga menjabat Kepala Biro Pemberantasan Terorisme dan Operasi Khu­sus, menyebut warga muslim di wilayahnya sangat kooper­atif dalam melaporkan aktivi­tas mencurigakan, atau yang biasa disebut ‘red flag’. “Secara pribadi, saya ditelepon oleh warga saya soal beberapa hal, yang sangat penting. Yang kami sampaikan kepada warga ada­lah kami tidak ingin Anda men­ganalisis sosoknya, kami ingin Anda menganalisis perilaku,” terang Downing kepada Reu­ters.

Pernyataan FBI itu menyang­kal klaim bakal calon presiden Partai Republik, Donald Trump, awal pekan ini. “Mereka tidak melaporkannya,” klaim Trump merujuk pada warga muslim AS, dalam wawancara dengan CNN, Senin (13/6).

Komentar itu disampaikan Trump usai penembakan bru­tal di kelab malam gay Orlando yang menewaskan 49 orang. Pelaku bernama Omar Mateen merupakan warga muslim AS yang menyatakan sumpah setia pada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). “Untuk beberapa alasan, komunitas muslim tidak melaporkan orang-orang sep­erti ini,” imbuh Trump.(Yuska Apitya/cnn)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================