A9-17-062016-ArtNia S. Amira
[email protected]

Tanah yang kaya dari per­adaban kuno yang selalu penuh dengan berkah bagi sejarah mengagumkan bah­kan sejak 9500 sebelum masehi. Jordan atau Yordan dalam bahasa Yunani adalah jembatan penting yang menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa, jalan yang membawa rempah-rempah dari India dan kain sutra halus dari Cina.

Negeri yang telah selalu menjadi incaran negara-negara tetangganya karena memiliki per­a d a b a n kuno yang besar di d u n i a , dan di saat ini men­j a d i warisan penting d a r i Jordan. Situs-situs pent­ing dapat dilihat di beber­a p a daerah yang diperintah oleh dinasti Hashimit. Nenek moyang bangsa Hashimit merupakan pemimpin suku Quraisy dan keturunan lang­sung Nabi Ismail, anak Ibraham.

Tanah ini kaya akan obyek wisa­ta yang terletak di laut Mediterania dan berakhir di ujung Aqaba Teluk di laut Merah. Secara geografis, Yor­dania berbagi wilayah Laut Merah bersama-sama dengan Mesir, Israel, dan Arab Saudi.

Tanah yang diberkati untuk para penziarah Muslim dan Kristen disebutkan beberapa kali dalam kehidupan Nabi Muhammad, teru­tama dalam perjalanan dagangnya menuju Suriah. Nabi Muhammad pernah mampir dan beristirahat di bawah pohon rindang yang sekarang disebut kota Mafraq, sekitar 80 km ke arah utara dari ibukota Amman. Mafraq adalah salah satu kota pent­ing dalam sejarah Islam ketika kemu­dian menjadi tempat berkumpulnya Liga Arab selama perang Arab- Israel pada 1948. Tur­k i mendapat keun­tungan dari jalan kereta Hejaz yang didirikan di Mafraq yang meng­hubungkan Istanbul dan Madinah.

Obyek wisata di tanah Raja Abdullah II menyebar mulai dari wisata sejarah, tempat keagamaan, kesehatan, serta alam dan masing-masing terpelihara dengan baik. Pe­tra, kota batu yang terletak di Wadi Musa, 4 jam berkendara dari ibu­kota Amman ke arah selatan. Petra adalah rumah bagi kaum Nabatean yang bermigrasi secara bertahap dari Arab Saudi selama abad ke-6 masehi dan mendirikan tempat ting­gal di bagian selatan Yordania. Kaum Nabatean adalah pedagang sangat terampil, mereka insinyur air yang sangat terampil, membuat irigasi tanah mereka dengan sistem bend­ungan yang luas, kanal serta waduk.

BACA JUGA :  Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 2024, Simak Ini

Mengunjungi Gerasa candi Jer­ash, reruntuhan peradaban Romawi sekitar 50 km dari Amman ke arah utara. Mata selalu terbuka lebar dan terpesona melihat Artemis, kuil Ro­mawi yang indah. Kuil ini dibangun pada titik tertinggi dan mendomina­si seluruh kota. Kuil yang luar biasa ini dibangun selama pemerintahan Kaisar Antonius Pius dan selesai pada tahun 150 masehi. Jerash me­miliki monumen yang sangat luar bi­asa yang tersisa dari sejarah Romawi kuno dengan dihiasi colums yang terpelihara dengan baik dan dind­ing dengan pintu masuk yang dihiasi dengan tiga pilar Korintus. Rasanya seperti pergi ke lorong saat menapa­ki jalan turun dari titik tertinggi dan mengingat wajah dan hati Cleopatra yang tidak sabar menunggu sang kekasih, Kaisar Julius. Jerash hancur oleh gempa bumi besar di abad ke-8.

Jejak nabi itu sangat terawat dalam sejarah agama di Jordan; ku­buran Nabi Khidir di Aljoun, gua Ashabul Kafi atau dikenal juga seb­agai Tujuh Musafir Yang Tertidur di Rajib dekat Amman, makam nabi Harun di Wadi Musa, jejak nabi Syu­aib yang terletak di lembah Yordania berbatasan dengan kota Jericho di Israel dan hanya dipisahkan sekitar 10 meter dari tepi ke tepi dengan tali kuning plastik. Laut Mati atau ku­buran masif para pendosa nabi Luth menjadi kuburan besar serta pen­galaman sensasional menggunakan lumpur laut mati adalah cara terbaik untuk mengakhiri perjalanan di neg­eri 4 musim, dengan iklim yang sejuk lebih cenderung dingin di Spa Pan­orama Terrace di kota Main, tempat di mana Anda dapat mendapatkan relaksasi di sumber mata air panas yang berasal dari pegunungan, bah­kan pada saat tengah malam.

BACA JUGA :  Monyet Ekor Panjang Turun ke Permukiman Warga dari Puncak Gunung Merapi

Ratu Rania Al-Abdullah sam­pai merasa perlu ikut campur dalam urusan pariwisata ini agar mendapatkan kembali kejayaan pariwisata Yordania yang telah menurun sejak 3 tahun yang lalu yang diakibatkan konflik politik di beberapa negara tetangga yang ber­hadapan langsung dengan Yordania.

Jordan adalah mozaic yang men­ghubungkan etnis dari Asia, Afrika, dan Eropa lewat rute Transyordania dan kereta tua itu masih ada sebagai bukti kejayaan masa lalu. Transyor­dania terletak di rute jalan menuju Wadi Rum, daerah asal suku Bedou­in, bahkan merupakan mozaic yang menyatukan berbagai seni & budaya dan bagi 3 agama penting di dunia.

Lihatlah di Madaba, sebuah kota mozaik sekitar 30 km dari ibukota, tempat di mana Musa hanya dapat melihat Tanah Perjanjian dari titik tertinggi gunung Madaba (baca: lembah) dari tempat itulah Musa hanya dapat melihat Tanah Perjan­jian setelah Tuhan menghukumnya dan dia tidak pernah diizinkan me­masuki Kanaan.

Di museum Manaba, koleksi mo­zaik terbesar di dunia terpelihara dengan baik dan juga peta Tanah Suci dari tahun 560 masehi, menun­jukkan dengan jelas daerah Yerusa­lem, Laut Mati, Lembah Jordan yang mengapit Bethany di Yordania dan Jericho di Israel, kota Nablus dan Hebron hingga ke delta sungai Nil di Mesir serta wilayah Lebanon Se­latan. Semua situs-situs itu menun­jukkan betapa Jordan memiliki sumber alam yang mengagumkan dan penting dalam peradaban umat manusia.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================