Kelompok Bank Umum Ke­giatan Usaha (BUKU) 1 disinyalir menjadi penghambat pertumbu­han kredit perbankan. Lihat saja, ditengah perlambatan pertumbu­han ekonomi global dan makro, kelompok bank BUKU 2, 3, dan 4 masih mampu mencetak pertum­buhan positif. Namun, kelompok bank BUKU 1 atau bank yang memi­liki modal inti kurang dari Rp1 triliun malah mencatatkan rapor merah.

Berdasarkan Statistik Perbank­an Indonesia yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit kelom­pok bank BUKU 1 tercatat minus hingga 25,4 persen dari Rp114,41 triliun per April 2015 menjadi han­ya Rp85,31 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Padahal, kelompok bank BUKU 4 berhasil mengerek pertumbu­han kredit hingga 13,6 persen atau menjadi Rp1.764 triliun. Sedang­kan, kredit bank BUKU 2 dan 3 me­ningkat masing-masing 4,4 persen dan 5,7 persen menjadi Rp534,87 triliun dan Rp1.497 triliun.

BACA JUGA :  Cara Membuat Dendeng Batokok ala Restoran Padang yang Lezat Anti Gagal

Menilik data SPI OJK, ternyata, bukan cuma kredit kelompok bank BUKU 1 yang melorot tajam, tetapi juga perolehan dana pihak ketig­anya (DPK). DPK yang dihimpun kelompok bank ini rontok 21,4 persen, yaitu dari Rp150,65 trili­un per April 2015 menjadi hanya Rp118,38 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Adapun, secara keseluruhan, kredit perbankan dari semua ke­lompok BUKU mencapai Rp4.035 triliun atau naik 7,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp3.745 triliun. Sementara, DPK industri bank meningkat 6,18 persen menjadi sebesar Rp4.478 triliun dari sebe­lumnya Rp4.217 triliun.

BACA JUGA :  Sirkuit Rumpin Bakal jadi Semi Mandalika, Rampung Tahun 2025

Karena kinerjanya yang kurang menggembirakan, kelompok bank BUKU 1 terpaksa gigit jari melihat perolehan laba bersihnya turun ti­pis 1,6 persen atau menjadi Rp728 miliar. Namun demikian, perole­han laba yang mini tidak akan menciutkan nyali bank-bank kecil, setelah laba industri sendiri ter­catat tumbuh tipis 2,1 persen per April 2016 ini.

Kelompok bank BUKU 2 yang mampu membukukan pertumbu­han kredit dan DPK saja, laba ber­sihnya tetap lesu alias negatif dari Rp3,77 triliun menjadi hanya Rp3,75 triliun. Sementara, laba bersih bank BUKU 3 dan 4 masing-masing ter­catat tumbuh 4,3 persen dan 1,3 persen atau menjadi Rp9,42 triliun dan Rp23,27 triliun.

(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================