IMG_20160619_170642BOGOR, Today – Bagi penggemar ku­liner tidak lengkap jika belum menco­ba jajanan kuliner khas tanah Pasun­dan bernama Dodongkal. Dodongkal memiliki rupa mirip dengan kue putu.

Dodongkal biasanya sangat cocok disajikan diwaktu pagi dengan dite­mani secangkir kopi maupun teh ma­nis. Namun memasuki bulan puasa pun kue manis ini tetap menjadi nik­mat disajikan saat bersama keluarga.

“Memang untuk ramai dan keun­tungan, lebih banyak saat sebelum memasuki bulan puasa. Namun kue ini tetap saja banyak yang mencari, mungkin karena rasanya manis pas untuk berbuka puasa,” papar Saepu­din (50 tahun), salah seorang penjual Dodongkal, Senin (19/6/2016).

Kue khas Sunda ini terbuat dari tepung beras yang disisipi gula merah didalamnya dan semakin nikmat karena adanya taburan serutan kelapa diatasnya. Kue dodongkal ini menu­rut Saepudin dikukus dengan balutan daun pisang.

“Rasanya tentu manis, disajikan saat hangat lebih nikmat. Awal saya belajar ya sendiri saja, berulang-ulang saya coba, ketemu deh rasa yang pas,” ungkapnya sambil tersenyum.

Saepudin menjual jajanan ini su­dah sejak 10 bulan. Ia mengaku, men­jual dengan gerobak kecilnya tersebut di daerah Taman Cimanggu, Bogor. Jika sedang ramai pembeli, dalam se­harinya Saepudin bisa menghabiskan 12 gunung dodongkal. “Jika sedang ramai pernah bisa menghabiskan 12 gunung dodongkal. Tapi jika memang sepi, mungkin 3 hingga 5 gunung saja,” ucapnya.

Dodongkal miliknya memiliki uku­ran kecil dan besar. Jika untuk ukuran kecil, satu porsi dihargai Rp 5 ribu se­dangkan untuk porsi besar seharga Rp 10 ribu. “Sejauh ini saya senang berjua­lan di sini, Alhamdulillah ada saja yang belinya. Memang saya percaya, rezeki itu kan sudah diatur sama yang di atas. Jalankan saja dengan baik dan jujur,” ujar Saepudin. ( W i n d a He r v i ­ana)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================