“Kalau melihat sampai Mei 2016, KPR BNI baru tumbuh sekitar emÂpat persen. Jadi, kami berharap, bisa tumbuh double digit (dengan relaksaÂsi yang diberikan),†terang Anggoro.
Anggoro menjelaskan, ketenÂtuan baru mengenai LTV membuat manajemen optimistis untuk mereÂalisasikan pertumbuhan KPR sebeÂsar 11 persen hingga akhir tahun. Awalnya, bank pelat merah tersebut menargetkan pertumbuhan KPR di kisaran 9-10 persen
Menurut dia, pelonggaran keÂbijakan LTV akan menarik nasaÂbah untuk memiliki hunian impian mereka melalui KPR ketimbang mekanisme inden. Pasalnya, skema inden bakal lebih menguntungkan pengembang ketimbang nasabah. “Kalau untuk nasabah memang dari dulu menarik LTV. Kalau inden, deÂveloper yang lebih senang, kalau nasabah lebih kepada uang muka,†pungkasnya.
Sebagai informasi, BI memberiÂkan pelonggaran LTV bagi rumah tapak di atas tipe 70, yaitu dari 80 persen menjadi 85 persen untuk pemilikan rumah pertama. SemenÂtara, untuk rumah kedua dan ketiga di atas tipe 70, LTV masing-masing menjadi 80 persen dan 75 persen dari sebelumnya 70 persen dan 60 persen. (Yuska Apitya/dtk)