Sapi tersenyum dan berkata: “Nasib kan terÂgantung jasa kita wahai ayam. Manusia melihat jasaku kaumku lebih banyak ketimbang kaumÂmu. Bajak sawah ya saya, ditunggangi ya saya. Ayam berkata: “Tapi kami kan juga, daging ayam dimakan, bahkan bulu ayam jadi kemuceng.†Sapi menjawab: “Kami bekerja dan berguna ketika kami masih hidup. Itu namanya jasa. SeÂmentara kamu berguna ketika sudah mati. Itu namanya warisan.†Ayam pun terdiam seribu baÂhasa, menunduk malu tak berani angkat kepala.
Nah, mumpung masih hidup marilah kita berbuat dan mempersembahkan banyak manÂfaat. Ketika sudah wafat kelak, ceritanya tak dan ditutup dengan kata “cukup sekian.â€
============================================================
============================================================
============================================================