Menurutnya, suku bunga pasar (SBP) bank acuan untuk simpanan dalam rupiah masih menunjukkan tren menurun. Rata-rata bunga deÂposito bank acuan pada awal Juni 2016 mencapai 6,57%, turun 12 bps dari periode sebelumnya.
Hal yang sama terjadi untuk rata-rata bunga maksimum yang turun 33 bps dan bunga minimum yang menurun 13 bps. Sementara itu, adanya potensi penundaan kemÂbali kenaikan Fed rate pada Juni dan arah suku bunga perbankan domesÂtik yang cenderung menurun akan memberikan sentimen positif bagi pasar obligasi.
Di sisi supply, wacana pemerinÂtah untuk menaikkan target penerÂbitan SBN sebesar 17,7% menjadi Rp384,9 triliun merupakan sinyal lain yang menunjukkan bahwa pasar obligasi masih akan menarik hingga akhir tahun.
Direktur Utama PT Bank ManÂdiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo menÂgatakan, pihaknya akan ikut menyeÂsuaikan penurunan bunga deposito setelah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memangkas bunga penjaminan 25 basis points (bps) menjadi 6,75% untuk bank umum dalam rupiah.
“Kami akan ikut menyesuaikan penerapan bunga deposito sebesar 25 bps,†kata Kartika.
Namun, untuk bunga deposito special rate akan sulit turun karena persaingan dana-dana besar sangat tinggi. Misalnya, bank besar juga bersaing dengan bank kecil dalam menghimpun dana. “Untuk bunga deposito spesial masih pada kisaran 7,25%,†tambahnya.
Tiko bilang, pihaknya masih ada mempertahankan bunga spesial deÂposito pada level itu, karena bank kecil masih mematok bunga deposito spesial di level 8 persen -9 persen sehingga ada dana yang kabur dari bank besar ke bank kecil.
Senada yang disampaikan, DirekÂtur Keuangan PT Bank Rakyat IndoÂnesia Tbk (BRI), Haru Koesmahargyo mengatakan, dengan penurunan suku bunga penjaminan LPS, piÂhaknya berencana untuk menurunkÂan suku bunga deposito sebesar 25 bps. Saat ini BRI memiliki suku bunga deposito sebesar 7%. Menurutnya, dengan melakukan penurunan pada bulan ini akan berdampak pada satu hingga tiga bulan kedepan.
“Pasti kami turunkan (suku bunÂga). Tapi, ada deposito yang belum jatuh tempo, rata-rata deposito yang dimiliki kami jatuh tempo dalam dua hingga tiga bulan,†ungkapnya.
Menurutnya, penurunan suku bunga deposito merupakan dukunÂgan BRI kepada pemerintah untuk mendorong percepatan suku bunga single digit. Dengan demikian, emiten berkode saham BBRI tersebut akan terus menurunkan suku bunga deposito sejalan dengan LPS menuÂrunkan suku bunganya.
Sementara itu, untuk sepesial rate, BRI sudah mengikuti peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dipatok pada angka suku bunga Bank Indonesia (BI rate) ditambah 25 bps atau sebesar 7,25%. (NET)