Kepadatan jalan, ujar Adi­tyawarman, akan mulai ter­jadi pada h-3 Idul Fitri. “Ma­kanya keempat jalan tol itu harus diperhatikan betul,” kata dia.

Terkait dengan kesiapan jalan tol untuk menghadapi masa mudik, Adityawarman menyatakan kesiapan Jasa Marga sudah 100 persen. Ia mengaku semua jalan sudah diperbaiki dan semua sarana sudah disiapkan dengan baik. “Tim kami turun untuk me­meriksa setiap hari,” tuturnya.

Untuk mencegah kepa­datan jalan, Adityawarman mengimbau masyarakat yang mudik mengisi penuh bahan bakarnya lebih dulu. Kalau perlu, bawa juga bahan ba­kar sebagai cadangan. Selain itu, ia berpesan masyarakat membawa makanan di dalam mobil untuk meminimalkan frekuensi berhenti di tempat peristirahatan.

BACA JUGA :  Tega! Bayi Berusia 6 Hari Ditempeleng Ayah Kandung di Surabaya

Adityawarman mengung­kapkan, dari tahun ke tahun, sedikitnya ada empat ruas jalan tol yang patut diwaspa­dai karena lalu lintasnya akan meninggi selama mudik Leb­aran. “Cikampek yang traf­fic-nya paling tinggi,” ujarnya.

Selain itu, Adityawarman melanjutkan, ada beberapa ruas jalan tol yang rutinnya dipadati pengguna pada masa mudik Lebaran. Jalan-jalan tersebut antara lain jalan tol Cirebon, Cipularang, dan Cia­wi. Namun, ia menegaskan, kepadatan tertinggi tetap ter­jadi di jalan Tol Cikampek.

Adityawarman mem­perkirakan kepadatan di ruas jalan tol akan berlangsung mulai tiga hari menjelang Idul Fitri. “Makanya keempat jalan tol itu harus diperhati­kan betul,” tuturnya.

BACA JUGA :  Luwu Timur Diguncang Gempa Bumi Terkini M 4,1, Berpusat di Darat

Terkait dengan kesiapan menghadapi masa mudik, Adityawarman menyatakan Jasa Marga sudah siap 100 persen. Semua jalan diklaim sudah diperbaiki dan semua sarana sudah disiapkan den­gan baik. “Tim kami turun untuk memeriksa setiap hari,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi pa­datnya lalu lintas di empat ruas jalan tol ini, Adityawar­man mengimbau masyarakat yang mudik mengisi penuh bahan bakar lebih dulu. “Ka­lau perlu, bawa juga bahan bakar sebagai cadangan,” ka­tanya. Selain itu, ia berpesan masyarakat turut membawa makanan di dalam mobilnya agar meminimalkan frekuensi berhenti di tempat peristira­hatan.(Yuska Apitya/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================