sembelitDiare dan maag merupakan penyebab terbesar kenapa mereka batal puasa. Diare dan maag pada saat berpuasa umumnya timbul pada pagi hari. Penyebab utama diare dan maag adalah konsumsi makanan yang tidak tepat baik saat sahur maupun berbuka.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Makanan terlalu pedas dan asam menjadi pencetus kenapa mereka mengalami diare. Belum lagi makanan yang dicurigai sudah tercemar dan tetap dikonsumsi menjadi pe­nyebab kenapa pasien yang batal tersebut mengalami diare.

Informasi ini menjadi penting agar masyarakat muslim yang menjalami Puasa harus pandai-pandai memilih makanan. Selain diare, nyeri ulu hati juga hal yang dikeluhkan disampaikan oleh pasien yang sedang berpuasa pada awal-awal berpuasa. Nyeri ulu hati me­mang tidak sampai membatalkan Puasa tapi untuk s ebagian pasien nyeri ulu hati sangat mengganggu.

Ajaran agama menganjurkan kita berpuasa agar kita sehat tetapi tetap kita harus memperhatikan makanan dan minuman selama buka dan sahur agar kita terhin­dar dari gangguan pencernaan dan tetap bisa melak­sanakan Puasa tanpa batal.

Beberapa hal yang diperhatikan pada saat berpuasa, terutama setelah 6-8 jam perut kosong bisa terjadi pen­ingkatan asam lambung yang dapat menimbulkan gejala sakit maag. Keadaan ini biasanya berlangsung hanya pada minggu pertama Puasa dan gejala ini Insya Allah tidak dirasakan lagi pada minggu-minggu berikutnya.

Pada orang yang sehat, keadaan ini dapat diatasi den­gan pilihan makan yang tepat saat berbuka dan sahur, serta kegiatan yang tidak menyebabkan terjadinya pen­ingkatan udara di dalam lambung, serta peningkatan asam lambung.

BACA JUGA :  7 Makanan Sehat Ini Ternyata Akan Bantu Turunkan Gula Darah

Adapun pada orang yang memang terdapat gang­guan lambung sebelumnya, Puasa akan memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak diobati dengan te­pat terutama pada minggu pertama. Namun, jika sakit lambungnya diobati mereka yang mempunyai sakit lambung tadi dapat melakukan ibadah Puasa seperti orang normal umumnya. Tetapi secara umum selanjut­nya dengan keteraturan makan, mengurangi camilan yang tidak sehat dan pengendalian diri orang dengan sakit maag, sakit maag akan sembuh selama berpuasa.

Selama berpuasa, asupan makanan dan minuman harus menjadi perhatian terutama pada penderita sakit maag. Kita sebaiknya menghindarkan diri dari makan­an yang menyebabkan atau memperberat gejala sakit maag,antara lain : hindari makanan minuman yang ban­yak mengandung gas, antara lain sayuran tertentu (sawi, kol), buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan), minuman yang mengandung gas (seperti minuman bersoda). Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain: kopi, minuman beralkohol 5%-20%, anggur putih, sari buah sitrus atau susu full cream.

Hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat mem­perlambat pengosongan lambung karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung. Makanan tersebut antara lain makanan berlemak, kue tar, cokelat, dan keju.

Hindari juga makanan yang secara langsung meru­sak dinding lambung, yaitu makanan yang mengandung cuka dan pedas, merica dan bumbu yang merangsang. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan, antara lain coklat, makanan tinggi lemak,dan gorengan.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Selain makanan minuman di atas, ada beberapa sumber karbohidrat yang harus di­hindarkan bagi penderita sakit maag, antara lain beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung,ubi sing­kong, talas, dan dodol. Kegiatan yang meningkatkan gas di dalam lam­bung juga harus dihindari tentu setelah berbuka atau saat sahur, antara lain makan permen khususnya permen karet dan merokok.

Saat berbuka cukup dengan minuman yang manis dan 3 buah kur­ma setelah itu shalat Magrib dan setelah shalat bisa meng­konsumsi makanan besar dengan tetap memberhatikan jumlah makanan dan macam makan­an yang dikonsum­si.

Kita mesti ingat bahwa dengan Puasa membuat asupan makanan kita dikurangi. Oleh karena itu jumlah makan malam tetap seperti biasa dan b u k a n m e n g g e ­ser jumlah m a k a n s i a n g dikonsumi saat malam saat kita ber­buka puasa. Begitu pula saat sahur hindari makanan yang su­lit dicerna dan yang terpenting juga kualitas makanan yang dikonsumsi saat sahur, Kadang kala karena terburu-buru kita hanya meng­hangatkan makanan saat sahur tan­pa memperhatikan kualitas makanan tersebut.

Puasa Ramadhan akan berlangsung selama 1 bulan, harapan orang yang berpuasa dapat me­nyelesaikan Puasa dengan sebaik-baiknya dalam keadaan sehat tanpa batal puasa.

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================