Untitled-3JAKARTA, TO­DAY– Harga sem­bako di sejumlah pasar tradisional Jabodetabek sepe­kan menjelang leb­aran terpantau ma­sih fluktuatif. Ada beberapa komoditi yang terpantau tu­run harga, ada juga yang masih stabil di angka tertinggi.

Cabai terpan­tau cukup rendah menjelang L e b a r a n , yakni Rp 25.000/kg. Harga justru turun dibandingkan sebelum puasa yang sebesar Rp 30.000/kg. “Ini memang lagi panen, jadi pasokan banyak. Kita am­bil dari Bandung dan Jawa Tengah gitu,” kata Amdan, Pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (26/6/2016).

Akan tetapi, ini berbeda dibandingkan dengan harga bawang merah dan bawang putih. Bawang merah masih bertahan pada level Rp 30.000-Rp 40.000/kg, ter­gantung kualitas bawang. Sementara, pemerintah menargetkan harga bawang berada di bawah Rp 25.000/kg. “Kalau Lebaran tahun lalu itu cuma Rp 15.000/kg, sekarang tinggi banget. Nggak tahu kena­pa. Barangnya ada tapi mahal,” jelasnya.

Sedangkan, bawang putih dijual den­gan harga Rp 42.000-Rp 45.000/kg. Pada­hal tiga-empat bulan sebelumnya, harga bawang putih cuma sekitar Rp 20.000/kg. “Soalnya kan impor, jadi barangnya mung­kin nggak ada,” terang Amdan.

Harga beras terpantau terkendali menjelang lebaran. Untuk kualitas me­dium, harga yang dijual adalah Rp 7000/kg. Salah satunya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. “Harga beras sudah Rp 7.000/kg untuk yang medium,” kata Amran.

Pada tempat yang sama, juga ditemu­kan beras kualitas medium dengan harga yang berbeda, yakni Rp 8000/kg dan Rp 9000/kg. Perbedaan ini memang dikare­nakan kualitas air yang terkandung dalam beras tersebut. “Harga yang beda ini ter­gantung gabah kering dan nggak kering,” jelasnya.

Amran meyakini harga beras akan sta­bil sampai dengan Lebaran seiring den­gan besarnya pasokan beras yang dimiliki oleh Perum Bulog, yakni sekitar 2 juta ton. “Saya garansi, harga stabil bisa sampai Lebaran,” tegas Amran.

BACA JUGA :  Pencok Kentang Betawi, Makanan Renyah yang Gurih Bikin Nagih

Kemarin siang, Menteri Pertanian Am­ran Sulaiman datang ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Amran ingin memastikan harga pangan seperti daging sapi tetap ter­kendali menjelang Lebaran.

Amran datang sekitar pukul 10.30 WIB, mengenakan kaos putih dengan cel­ana biru dan sepatu olahraga. Ia tampak ditemani beberapa orang staf Kement­erian Pertanian. “Lihat, sekarang harga daging sudah dijual pada harga Rp 80.000 (daging beku), di pasar becek dari yang sebelumnya Rp 130.000/kg,” kata Amran memperlihatkan harga yang tertera di be­berapa lapak pedagang di Pasar Minggu, Minggu (26/6/2016).

Faktor yang mendorong penurunan harga daging adalah adanya pasokan tam­bahan sebanyak 9.000 ton atau setara 52.900 ekor dari tim Kementan yang di­guyur mendekati Lebaran. Tambahan pa­sokan in melibatkan 10 perusahaan di luar penerima jatah impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). “Kita baru mu­lai seminggu untuk yang dari tim kita saja. Kita gelontorkan 9.000 ton,” imbuhnya.

Dari total 86 lapak, sebanyak 38 lapak sudah menjual daging dengan harga Rp 80.000/kg. Ini tidak hanya akan berlaku di Pasar Minggu. Melainkan juga 18 pasar utama di kawasan Jabodetabek. “Ini yang namanya pemotongan rantai pasok. Nggak perlu lagi lewat jagal, dari perusahaan itu langsung ma­suk ke pasar,” terang Amran. Menurut Am­ran, pedagang tidak mengalami kerugian.

Seorang pedagang di Pasar Minggu bernama Burhanudin, saat ditanya Amran menjelaskan bahwa sudah menerima un­tung yang cukup besar dengan harga Rp 80.000/kg. Sehingga tidak perlu lagi menjual sangat tinggi. “Kami tidak bisa klaim sukses. Kita lihat saja sesuai berjalannya waktu. Ini termasuk kerja sama Pemda, BUMN, Ke­mendag dan seluruh stakeholder,” ujarnya.

Sementara itu, daging segar masih dijual dengan harga di atas Rp 100.000/kg. Walaupun sudah ada penurunan dari yang sebelumnya Rp 130.000/kg menjadi Rp 110.000/kg. “Kalau daging segar itu harganya Rp 110.000, itu memang dari sananya. Kalau untuk hari ini sudah habis, tinggal daging beku,” kata Burhanudin.

BACA JUGA :  5 Manfaat Kubis Merah untuk Kesehatan yang Jarang Orang Tahu

Di tempat yang sama, Pedagang dag­ing bernama Awal mengatakan bahwa permintaan daging segar masih cukup tinggi dibandingkan dengan daging beku. Walaupun sebenarnya kualitas kedua dag­ing hampir setara. Ia menjual daging sapi segar seharga Rp 110.000/kg. “Mungkin itu (daging segar) dianggap kualitasnya lebih bagus, jadi harganya Rp 110.000/kg. Padahal, sama saja sebenarnya,” terang Awal pada kesempatan yang sama.

Sementara itu, Bupati Bogor Hj Nurhayanti M.Si mengaku akan melakukan operasi pasar murah. “Kita lihat harga dag­ing sapi di angka Rp 110 ribu per kilogram, sementara harga sembako lainnya relatif stabil bahkan menurun. Namun, untuk mengimbangi kenaikan harga di pasar, kita akan operasi pasar murah untuk daging sapi impor dengan harga Rp 75 ribu per ki­logram,” ujar Nurhayanti, kemarin.

Yantisapaan akrabnya, menambah­kan, untuk kebutuhan lainnya, Pemerin­tah Kabupaten Bogor akan menjual paket sembako murah yang harusnya Rp 50 ribu menjadi Rp 25 ribu. “Paket sembako mu­rah itu ada beras, minyak goreng, terigu, gula dan lainnya. Paket sembako murah ini dipusatkan di Pakansari, Cibinong dari tanggal 27 hingga 30 Juni mendatang. Semoga dengan operasi pasar murah, me­kanisme pasar jadi stabil,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Per­industrian dan Perdagangan (Diskoper­indag) Kabupaten Bogor Dace Supriadi menjelaskan operasi pasar murah tidak hanya di Cibinong, tetapi juga di keca­matan lainnya. “Kami siapkan daging im­por 14 ton untuk di tujuh kecamatan selain wilayah Cibinong Raya. Wilayah tersebut seperti di daerah Ciawi, Cileungsi, Drama­ga dan lainnya,” kata Dace.

(Rishad Noviansyah|Yuska Apitya|ed:Mina

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================