Senada dengan Ara, Juna yang merupakan rekan sekalÂigus pengelola Ceker Seu Hah memaparkan, usaha yang dikelolanya ini berpotensi unÂtuk menjadi lebih baik karena ditunjang dengan kawasan raÂmai kuliner dan ciri khas yang ditonjolkan di Ceker Seu Hah sendiri.
“Menu kami semuanya menawarkan beberapa level. Umumnya dari level 1 hingga 10. Tapi melihat konsumen yang memang suka pedas, kadang ada yang memesan hingga lebih dari level 10,†cerita Juna, Senin (27/6/2016).
Untuk memanjakan lidah para pecinta pedas Kota BoÂgor, kedai Ceker Seu Hah seÂlain menawarkan menu utama juga menyediakan beragam menu pedas lainya seperti mi ayam Seu Hah, fire wings, paÂket ayam bakar Seu Hah, dan nasi goreng kampung.
Untuk harga, ceker denÂgan level 1 dipatok Rp 12 ribu dengan jumlah sekitar 6 potongan ceker. Kemudian, untuk mie Seu Hah level 1 dimulai dari Rp 10 ribu, serta fire wings level 1 seharga Rp 15 ribu. Penambahan satu level tingkatannya dikenakan Rp 1 ribu.
“Yang membuat beda, bumbunya pun betul-betul alami, seperti tidak mengÂgunakan cabai bubuk. KemuÂdian walau tempatnya terkeÂsan kecil, tetapi pengunjung dapat bersantai dengan memÂbaca buku. Karena tempat ini juga milik sebuah komunitas yang memberikan fasilitas perpustakaan mini secara graÂtis,†jelas Juna.
Ceker Seu Hah selama buÂlan Ramadan buka mulai puÂkul 15.00 hingga pukul 22.00 WIB, jika diluar bulan puasa Ceker Seu Hah dapat dikunÂjungi mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Juna bercerita, dalam meÂmilih usaha tentunya harusÂlah yang sesuai dengan minat pelaku usaha. “Jika mau usaha kuliner, pastikan dulu apakah kita mencintai dunia itu atau tidak. Jika senang, maka jalani. Kemudian kita juga harÂus pintar-pintar melihat celah pasar. Kadang-kadang kita terlalu latah sama apa yang sedang menjadi tren musiÂman, jadi kadang tak bertahan lama,†papar Juna. (ed:Mina)