Kabag Humas Setda Kota Bogor, Encep Moh Ali Alhamidi menjelaskan konsep dari pemaÂjangan logo Loveable Cities. “Nanti buatkan tugu berbentuk logo tersebut serupa dengan tugu yang dikelilingi tanaman vertikal,†tuturnya.
Logo tersebut harus diguÂnakan di dalam kegiatan surat menyurat di setiap instansi. BahÂkan, Bima bersama Encep Moh Ali Alhamidi akan membangun tugu khusus yang berbentuk hati dengan Uncal di dalamnya. Baginya, hal tersebut akan berÂdampak pada perilaku masyaraÂkat yang akan selalu mengingat bahwa warga Bogor sangat menÂcintai kotanya.
Perihal cenderamata pun tidak luput dari pembahasan. “Kujang harus diganti sebagai logo Kota Bogor. Saya tidak berÂniat mengganti Kujang, tetapi untuk cenderamata Kujang tiÂdak akan lolos dari sensor ketika para turis membawanya kembaÂli ke negara asal mereka,†tutur Bima.
Menurut Bima, menjadikan Kota Bogor mendunia dimulai dari memperkenalkan ciri khas kotanya. Kujang tidak akan luÂlus sensor di bandara karena Kujang bisa dianggap sebagai benda tajam. Oleh karena itu, Kang Bima meminta agar logo cenderamata Kota Bogor diganti menjadi Uncal.
Dessy, perwakilan relawan, merespons permintaan Kang Bima. Diakui bahwa beberapa relawan lainnya sudah memÂbuat beraneka desain untuk cenderamata, seperti pin, kaos, stiker, dan totebag. Akan tetapi, para relawan mendapatkan kenÂdala biaya produksi.
“Enggak usah khawatir, nanti kita cari investor untuk menangÂgung biaya produksi,†pungkasÂnya. (Herza/Mgg/ed:Mina)