Proses pembuatan payung geuÂlis sangat bergantung pada sinar maÂtahari, rangkanya terbuat dari bamÂbu. Setelah dirangkai dan dipasangi kain dan kertas, ujung payung diÂrapikan dengan menggunakan lem kanji, payung dijemur hingga keras. Payung kemudian diberi warna, serta dilukis dengan corak bunga. Semua proses pembuatan dilakuÂkan secara manual kecuali gagang payung yang dibuat dengan mengÂgunakan mesin.
Meski kini hanya tinggal beberaÂpa orang saja yang masih melestariÂkan kerajinan payung geulis ini, sepÂerti Mak Cicih istri dari A. Sahrod (Alm) dan menantunya, keberadaan payung ini tidak hanya sebatas di dalam negeri saja, namun sudah melanglang buana hingga ke Jepang, Perancis, dan Amerika. Payung denÂgan berbagai macam warna yang sangat indah ini dapat dijadikan dekorasi rumah, toko, bahkan kanÂtor dijual dengan harga berkisar anÂtara IDR 50.000 hingga IDR 75.000. Payung geulis memang sungguh geulis, penampilan seorang peremÂpuan Indonesia yang memakai kain dan kebaya tidak sempurna tanpa membawa payung ini.