Komoditi pangan yang harus diÂjaga stabilitas harganya yakni beras medium, beras premium, gula, minÂyak goreng, daging sapi dan bawang merah.
Ada 82 kota seluruh Indonesia yang merupakan kota-kota pencatat inflasi, terdiri dari 232 titik pasar. Oleh karena itu untuk menjaga stabilitas harga pangan tersebut Bulog melakuÂkan operasi pasar.
Dalam operasi pasar, Bulog menjual beras medium dengan harga Rp7.900/kg, beras komersial Rp8.500/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng Rp12.000/kg, dagÂing Rp80.000/kg dan bawang merah Rp25.000/kg.
Data Perum Bulog hingga 27 Juni lalu, distribusi komoditas beras mediÂum sudah sebanyak 215.201 ton, beras premium/komersial 78.262 ton, bawaÂng merah Rp1.398 ton, daging sapi 2.969 ton, gula 4.426 ton dan minyak goreng 432.395 liter.
Menanggapi Bulog yang tetap menggelar OP, Ketua Persatuan PengÂgilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Pusat, Sutarto Alimoeso menÂgatakan, sebagai lembaga pemerintah, Bulog berfungsi untuk melakukan staÂbilisasi harga pangan di pasaran.
Apalagi sebagai negara beÂsar, produksi pangan di IndoneÂsia haruslah dikelola dengan baik dan merata di seluruh Indonesia.Sutarto menyatakan, stabilitas harga pangan menjadi tugas Bulog, selain itu, BUMN Pangan ini harus memastikan kalau stok pangan baik itu beras, dagÂing, gula merata di seluruh Indonesia. “Kalau mengandalkan pihak swasta itu tidak mungkin, pemerintah harus turun tangan melalui Bulog,†ujarnya.
Oleh karena itu, mantan Dirut PeÂrum Bulog tersebut berpesan, Bulog wajib membuat stok dan menjaga kesÂeimbangan pangan di pasaran, sehingÂga kalau ada kegagalan pasar, maka perusahaan itu harus segera mengeluÂarkan stok yang dimiliki. “Artinya, BuÂlog harus menjadi pelaksana dan perÂpanjangan tangan pemerintah untuk menjaga stabilisasi harga pangan nasiÂonal,†katanya. (Yuska Apitya Aji)