Setelah cukup banyak memiliki relasi, Anis lantas menjadi pengepul barang bekas di tahun 1999. Saat ini Anis memiliki sekitar tujuh gudang untuk mengepul barang-barang bekas dari para pemulung yang tersebar dari Jakarta, Bandung, CiÂrebon, dan lainnya.
Pembelinya berasal dari beraÂgam kalangan seperti warga yang mencari barang murah, kolektor baÂrang antik dan ke perusahaan-peruÂsahaan yang mengolah bahan bekas. Patokan harga beli dari pemulung dan harga jual ke pelanggan tidak bisa dipatok secara pasti, terganÂtung kondisi barang dan kemamÂpuan menaksir barang yang datang ke tempatnya. “Pengalaman bertaÂhun-tahun menjadi pemulung yang membuat saya bisa menaksir harga barang,†ujarnya.
Misalnya, monitor komputer yang sudah mati dia beli Rp 20.000 per unit dari pemulung. Setelah diperbaiki dan dijajakan beserta CPU yang juga bekas dan sudah diÂperbaiki, bisa dia jual seharga Rp 1 juta.
Pengepul barang bekas yang lain adalah Solikin di Pamulang, Tangerang Selatan. Ia menjadi pengepul dari bekas pembongkaran gedung. Hasil dari pembongkaran gedung kemudian ia pilah-pilah seperti kusen, pintu, batu bata, genÂteng dan lainnya. Barang-barang ini dijual lagi ke pabrik atau dicari untuk timbunan perataan tanah. (Yuska Apitya/ktn)