Barang bekas atau rongÂsokan umumnya diÂpandang sebelah mata sebagai sampah yang tidak berguna dan membuat ruangan tampak kotor. Namun ternyata tidak banyak yang tahu jika barang bekas memiÂliki nilai ekonomis.
Beberapa jenis barang yang sudah tidak dipakai bisa dimanfaatkan lagi atau bisa diÂdaur ulang. Rantai bisnis jual-beli barang bekas juga ternyata menawarkan peluang usaha yang menggiurkan. Tidak seÂdikit pengusaha pengepul baÂrang bekas yang memperoleh omzet hingga ratusan juta ruÂpiah saban bulan.
Salah satunya adalah Anis Saefullah di Cengkareng, JaÂkarta Barat. Ia mengaku menÂgawali bisnis ini benar-benar dari nol, yaitu dengan menjadi pemulung. Dari menjadi pemuÂlung, ia memahami berapa nilai ekonomis sebuah barang bekas.
Selama menjadi pemuÂlung. Anis membangun pemulung, pengepul, maupun tempat-tempat yang pasti mengjaring, baik itu dengan sesama hasilkan barang-barang bekas, sepÂerti pabrik, rumah sakit, perkanÂtoran dan lainnyanya. Â
Jenis-jenis barang bekas yang sering ia kumpulkan diantaranya peralatan elektronik, komputer dan sebagainya. Terbiasa dengan itu, pengetahuan akan fungsi-fungsi bagian alat elektronik pun bertamÂbah. “Misalnya soal komputer, saya jadi tahu mana yang namanya RAM, VGA, CPU dan sebagainya. Saya pun bisa merakit komputer. Jadi komÂputer yang saya beli dalam keadaan mati, saya perbaiki dan saya jual lagi. Harganya bisa naik berlipat-lipat,†imbuh Anis.