Gejala dari kondisi ini berbeda-beda terganÂtung di mana letak terjadinya. Misalnya aneurisÂma aorta, biasanya tidak menimbulkan gejala di awal. Gejala baru muncul saat aneurisma semaÂkin besar.
Menurut dr Fedinandus Andika Surya Atmadja, aneurisma aorta perut geÂjala meliputi rasa nyeri dan denyuÂtan di perut. Rasa ini menusuk sampai punggung dan biasanÂya bersifat menetap. Jika sampai terjadi pendarahan hebat, penderitanya bisa syok. Kadang, pada tahap gejala, denyut jantung terÂasa lebih cepat.
Seperti aneurisma lainÂnya, aneurisma otak jarang menyebabkan gejala apaÂpun kecuali pecahnya pemÂbuluh darah. Pecahan atau kebocoran baru akan menimÂbulkan gejala nyata, jika pecahan itu sudah besar atau menekan jarinÂgan dan saraf di dalam otak. Gejala-gejala yang mungkin muncul adalah gangguan visual seperti kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda, nyeri di atas atau di sekitar mata, mati rasa atau kelemahan otot pada satu sisi wajah, kesulitan berbicara, sakit kepala, kehilangan keÂseimbangan dan kesulitan berkonsentrasi atau masalah dengan memori jangka pendek.
“Anda harus segera menemui dokter jika menÂgalami gejala aneurisma otak dan aneurisma lainÂnya. Meskipun sebagian besar aneurisma tiÂdak akan pecah, tetap penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan demi mencegah hal-hal yang tidak diÂinginkan terjadi, termasuk di antaranya adalah kematian mendadak,†tuturnya.
Pengobatan aneurisma sangat tergantung dari perÂtimbangan dokter spesialis saraf. Ada yang dapat diÂlakukan oleh dokter speÂsialis bedah saraf ataupun dokter spesialis saraf yang mendalami bidang neuroinÂtervensi.
“Mengenai kesembuhan dan harapan hidup, sangat tergantung pada penyebab, faktor risiko aneuÂrisma, dan keberhasilan tatalaksana yang dilakukan. Bila prosedurnya berhasil dilakukan dan suami Anda dapat menghindari faktor-faktor risiko aneurisma, maka harapan hidup pasien beÂsar,†pungkasnya.
Bagi Halaman