TAK ada yang meragukan sepak terjang Grup Astra di bisnis otomotif, pertambangan atau kebun. Namun di bisnis properti, grup perusahaan itu boleh jadi masih anak bawang. Tiga tahun belakangan ini atau sejak tahun 2013, Grup Astra memulai langkah di bisnis properti.
YUSKA APITYA
[email protected]
Kendati relatif baru maÂsuk bisnis properti, Grup Astra menyeÂdiakan anggaran besar di bisnis ini. Sekitar Rp 7 triliun disiapkan Astra untuk membesarkan bisnis properti meÂlalui Astra International Property (Astra Property).
Duit investasi untuk membanÂgun dua proyek. Proyek pertama adalah perkantoran Menara Astra yang dibangun oleh PT Menara AsÂtra. Proyek lain, yakni AnandamaÂya Residences yang dibangun oleh PT Brahmayasa Bahtera. Kedua proyek berada di kawasan central business district (CBD) Sudirman, Jakarta.
Astra Property mulai memÂbangun Menara Astra sejak tahun 2013. Sementara Anandamaya Residences dibangun sejak tahun 2014. Dari dua proyek itu, Astra Property hanya berencana menÂjual Anandamaya Residences.
Layaknya pengembang properÂti lain, Astra Property sudah menÂjajakan Anandamaya Residences meski pembangunan belum ramÂpung. Jadwal serah-terima proyek itu pada tahun 2018. Anandamaya Residences terdiri dari tiga menara dengan total 509 unit apartemen.
Astra Property mengklaim, sekitar 93% unit apartemen AnanÂdamaya Residences sudah terjual. Alhasil, kini tersisa 7% unit aparteÂmen yang masih harus dijual. HarÂga unit apartemen dari tiga menÂara tersebut beragam.
Head of Residences DevelopÂment Astra International Property Wibowo Muljono menjelaskan, harga rata-rata unit apartemen di menara 2 dan 3 adalah Rp 72 juta per meter persegi (m²). Sementara harga rata-rata unit apartemen di menara 1 mencapai sekitar Rp 85 juta per m².
Meski harga jual unit aparteÂmen itu relatif tinggi, Astra ProperÂty yakin masih ada potensi kenaiÂkan harga. “Masih attractive kalau menurut kami, sekitar 12%-an mungkin nanti kalau kami sudah mencapai topping off, harga bisa melonjak,†klaim Wibowo, pekan kemarin.
Hingga saat ini, Astra Property masih merahasiakan total pendapatan pra penjualan atau marketing sales yang sudah dikantongi dari penjualan unit apartemen Anandamaya ResiÂdences. Perusahaan ini juga tak membeberkan persentase kontribusi bisnis ke Grup Astra.
Astra Property tak sendirian m e n g g a r a p proyek properti Anandamay a Residences. Perusahaan tersebut menggandeng Hongkong Land. Ini adalah perusahaan pengembang properti yang berkantor pusat di Hong Kong.
Dalam kerjasama tersebut, Astra Property menguasai 60% saham Brahmayasa Bahtera, peruÂsahaan yang membangun Anandamaya Residences. S e m e n t a r a H o n g k o n g m e m i l i k i mendekap 40% saÂham Brahmayasa Bahtera.
Wibowo menÂgatakan, kompoÂsisi saham terseÂbut sekaligus mencerminkÂan persenÂtase bagi hasil bisÂnis. ManaÂj e m e n A s t r a ProperÂty meÂnyatakan bahwa kerjasama bisnis dengan Hongkong Land berjalan seperti yang diharapkannya.
Alhasil, Astra Property masih membuka kemungkinan menjaÂlin kerjasama lagi dengan Hongkong Land u n t u k menggarap properti lain. Hanya saja, Astra Property belum memÂbeberkan informasi mengenai peluang kerjasama lanjutan antara dua perusahaan tersebut.
“Kami tidak menutup pintu, kalau memang masuk akal dan masing-masing partner bisa membawa nilai tambah, kenapa tidak,†kata Wibowo. (/ktn)
Bagi Halaman