IMG_5745-1-2JAKARTA TODAY– Menteri Komunikasi dan Informasi Ru­diantara mengatakan dirinya telah bertemu dengan Google untuk membahas masalah-masalah yang ditemukan di game mobile Pokemon Go.

“Saya sudah dua kali bicara dengan Google, nanti akan bertemu lagi. Kemarin saat bicara itu be­lum diluncurkan, mudah-mudahan nanti setelah di­luncurkan bicara lagi ada kemajuan,” ujarnya di Ja­karta, Senin (25/7/2016).

Masalah yang disoroti oleh Rudiantara adalah peletakan Pokemon, monster yang di­buru dalam permainan ber­basis geolokasi itu, di tempat-tempat vital. Dia tidak mau masyarakat tak sengaja mema­suki objek yang dilarang karena berburu Pokemon. “Jangan gunakan objek vital nasional dalam pengembangan Poke­mon. Objek vital itu seperti kantor militer, polisi, atau bisa juga milik perusahaan sep­erti misalnya pengatur beban Jawa-Bali milik PLN,” ujarnya.

Dia berharap Google yang menyediakan fondasi peta un­tuk Pokemon Go dapat men­garahkan pemain ke tempat-tempat “yang lebih produktif.” Misalnya, pemain lebih baik diarahkan ke museum, atau objek-objek lain yang memang boleh diakses masyarakat.

BACA JUGA :  Diduga Hanya Menegur, Pria di Probolinggo Dikeroyok 5 Pemuda hingga Babak Belur

“Jangan hanya kita li­hat Pokemon tapi juga harus bijak,” ujarnya.

Sementara itu, soal ba­haya kecelakaan yang terjadi saat pemain menggunakan aplikasi, dinilai bukan salah pengembang Pokemon Go.

Rudiantara mengatakan pemerintah sudah lama mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan ponsel saat mengemudi. Karena itu, masyarakat yang harus sadar dan menjaga keamanan diri ketika bermain “Ini bukan ma­salah Pokemon Go,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Google Maps Suren Ruhe­la menjelaskan bahwa pi­haknya hanya menyediakan peta sebagai lapisan dasar dalam sebuah aplikasi.

Pengembang, lanjut dia, dapat menggunakan lapisan­nya sendiri di atas peta yang disediakan Google. Lapisan itu, kata dia, sepenuhnya diserahkan pada aplikasi.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Bayi di Sungai Ngelo Jepara, Pelaku Pembuang Masih Diburu

“Pokemon Go adalah produk lain, bukan Google Maps. Untuk masalah itu lebih baik tanyakan kepada mereka. Pokemon Go tidak berbeda dengan aplikasi lain yang juga menggunakan peta kami. Kami punya ketentuan penggunaan API. Tapi, apa yang Anda laku­kan sebagai pengembang ap­likasi adalah terserah Anda. Anda ingin melacak truk, ar­mada, taksi, atau pokemon, itu terserah Anda,” ujar Ruhela.

Pendiri sekaligus CEO Ni­antic, John Hanke, baru-baru ini membeberkan sejumlah ‹kejutan› seputar Pokemon Go terkait monster langka yang belum dirilis dalam game itu.

Hanke sebagai otak di balik kesuksesan Pokemon Go me­nyempatkan diri untuk datang ke acara San Diego Comic-Con pada Minggu (24/7/2016). Di sana ia berjanji untuk merilis sejumlah monster langka, teta­pi tidak menyebutkan jenisnya.

============================================================
============================================================
============================================================