Mengenai dampak yang akan ditumbulkan dengan kurangnya infrastruktur jalan di pusat pemerintahan ini, kata Joko, prinsipnya jika penduduk bertambah dan ekonomi tum­buh maka infrastruktur juga mesti bertambah. “Ya, itu prin­sip dasarnya yah,” kata dia.

Joko menegaskan, jika Pemkab Bogor telah memiliki anggaran, pembangunan-pem­bangunan itu bisa langsung dilaksanakan. “Kan perenca­naannya sudah semua. Tinggal implementasinya saja. Berarti kan harus didukung dengan anggaran nantinya,” tegasnya.

BACA JUGA :  Nobar Timnas Indonesia, Dirut Tirta Pakuan: Dukung Perjuangan Anak Bangsa

Terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Badan Perencanaan Pemban­gunan Daerah (Bappeda) Ka­bupaten Bogor Ajat Jatnika mengungkapkan, laju pertum­buhan penduduk di Kabupaten Bogor mencapai 2,41 persen per tahun.

“Memang dengan pem­bangunan infrastruktur, tidak sebanding. Untuk pemenuhan ketersediaan hunian saja, back­log kita masih tinggi. Data kita pada 2010 jumlah penduduk kita masih di angka 4,7 juta jiwa. Tapi sekarang, kurang lebih 5,4 juta jiwa di tahun 2016,” tukasnya.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Hadiri Peringatan Hari Air Dunia di Situ Kemang

Bupati Bogor Nurhayanti pernah bermimpi menjadi­kan Cibinong magnet per­tumbuhan ekonomi dan pu­sat kegiatan wilatah secara menyeluruh. “Pembangunan perumahan kan nanti dikem­bangkan ke arah vertikal, wa­laupun dengan skala kecil,” kata dia dalam acara Tata Ru­ang Expo beberapa waktu lalu. (ed:Mina)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================