HUT-PD-PPJBOGOR TODAY – Mengadapi persaingan Masyarakat Eko­nomi Asean (MEA) tentu tidak terlepas dari perbandingan antara pasar modern dengan pasar tradisional. Dalam Hari Ulang Tahun (HUT) PD PPJ yang ke- 7 di Kota Bogor tentu tidak terlepas dari evaluasi pe­rusahaan yang harus memutar otak dalam menghadapi per­saingan pasar bebas ini. Ap strategi yang akan dilakukan perusahaan pelat merah di Kota Bogor tersebut?

“Kami tidak melihat ke­beradaan pasar modern seb­agai pesaing atau seperti apa, namun kami PD PPJ punya ke­inginanan agar pasar tradision­al di Kota Bogor menjadi pasar yang bersih dan nyaman,” kata Direktur Umum (Dirum) PD PPJ Deni S. Harumantaka seusai acara harlah PD PPJ ke-7 di ge­dung PPIB, Kamis (28/7/2016).

BACA JUGA :  Paripurna LKPJ Wali Kota Bogor 2023, Pemkot Siap Tindaklanjuti Rekomendasi

Sesuai motto PD PPJ bersih dan nyaman itu, Deni meng­harapkan masyarakat bisa me­lihat dan lebih tertarik untuk datang ke pasar tradisional ketimbang ke pasar modern. “Jika dilihat dari segi harga, pas­ar tradisional kan lebih murah, dan alasan lainnya pasar tradis­ional memiliki pangsa pasar tersendiri sehingga keberlang­sungan usaha tetap akan terus berjalan,” ungkapnya.

Dari 12 pasar tradisional di Kota Bogor yang dikelola oleh PD PPJ, Deni mengatakan, un­tuk peningkatan pelayanan terutama gedung pasar, pada tahun ini pihaknya merevital­isasi 3 gedung pasar. Antara lain, Pasar Bogor, Pasar Wa­rung Jambu dan Blok F Pasar Kebon Kembang.

BACA JUGA :  Hari Kesiapsiagaan Bencana Momentum Bangkitkan Kesadaran Masyarakat Agar Siaga

Sementara di soal kontri­busi PD PPJ terhadap Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor, Deni mengaku bahwa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini tahun 2015 mampu berkontribusi dan mungkin merupakan paling be­sar sepanjang perusahaan ini berdiri. “Untuk tahun 2015 kon­tribusi PD PPJ untuk pendapa­tan asli daerah (PAD) mencapai sekitar 1 miliar lebih,” akunya.

Ia lanjut mengatakan, strate­gi kedepan untuk peningkatan PAD yang bersumber dari laba, PD PPJ akan mengoptimasi potensi pendapatan yang ada di pasar. Semisal, sewa kios/ los, kebersihan, parkir, ser­vice charge, dan lainnya. “Jadi ketika potensi pendapatan ini optimal, otomatis pendapatan akan naik juga,” tandas Deni. (Abdul Kadir Basalamah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================