“Cinta yang saya miliki untuk te­nis, kompetisi, turnamen-turnamen dan para penggemar tetap utuh. Saya termotivasi seperti biasa dan berencana untuk meletakkan se­luruh energi saya untuk kembali dengan lebih kuat, sehat, dan bugar untuk memainkan tenis menyerang pada 2017.”

Sampai Mei tahun ini, Federer telah tampil pada 65 turnamen Grand Slam secara beruntun dan terakhir kalinya ia absen dari satu dari empat turnamen utama adalah pada AS Terbuka 1999.

Ketika ia mencapai empat besar di Wimbledon, yang termasuk per­tandingan sengit lima set di perem­pat final melawan Marin Cilic, keli­hatannya masalah-masalah cedera Federer telah dikesampingkan dan absennya dia dari Prancis Terbuka dapat terbayar lunas.

BACA JUGA :  Daftar Skuad Timnas Indonesia di Piala Asia Wanita U-17 2024

Bagaimanapun, ia kesakitan ketika mendarat dengan lutut kir­inya setelah pergelangan kakinya tergelincir pada pertandingan set kelima ketika kalah di semifinal dari petenis Kanada Milos Raonic di Wimbledon.

Meski Federer, kemudian mam­pu menyelesaikan pertandingan, ia mencemaskan dampak-dampak jangka panjang terhadap lututnya.

“Saya hanya berharap dengan tergelincirnya saya pada (set) ke­lima, saya akan baik-baik saja… Saya harap saya tidak menya­kiti diri saya sendiri,” kata pe­tenis peringkat ketiga terse­butsaat itu.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina di Piala Asia Wanita U-17 2024

“Ini adalah masalah (rasa sakit) tiga hari, ini adalah masalah 24 jam atau lebih? Saya tidak tahu pada titik ini,” kata dia. “Dengan tu­buh yang telah ber­main pada tahun ini, saya hanya berharap “saya akan baik-baik saja”.” Kelihatan­nya kecemasan ter­buruknya terwujud pada Selasa ketika ia memutuskan men­gakhiri musimnya, setelah hanya tampil pada tujuh turnamen dan dengan rekor 21- 7.(net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================