“Cinta yang saya miliki untuk teÂnis, kompetisi, turnamen-turnamen dan para penggemar tetap utuh. Saya termotivasi seperti biasa dan berencana untuk meletakkan seÂluruh energi saya untuk kembali dengan lebih kuat, sehat, dan bugar untuk memainkan tenis menyerang pada 2017.â€
Sampai Mei tahun ini, Federer telah tampil pada 65 turnamen Grand Slam secara beruntun dan terakhir kalinya ia absen dari satu dari empat turnamen utama adalah pada AS Terbuka 1999.
Ketika ia mencapai empat besar di Wimbledon, yang termasuk perÂtandingan sengit lima set di peremÂpat final melawan Marin Cilic, keliÂhatannya masalah-masalah cedera Federer telah dikesampingkan dan absennya dia dari Prancis Terbuka dapat terbayar lunas.
Bagaimanapun, ia kesakitan ketika mendarat dengan lutut kirÂinya setelah pergelangan kakinya tergelincir pada pertandingan set kelima ketika kalah di semifinal dari petenis Kanada Milos Raonic di Wimbledon.
Meski Federer, kemudian mamÂpu menyelesaikan pertandingan, ia mencemaskan dampak-dampak jangka panjang terhadap lututnya.
“Saya hanya berharap dengan tergelincirnya saya pada (set) keÂlima, saya akan baik-baik saja… Saya harap saya tidak menyaÂkiti diri saya sendiri,†kata peÂtenis peringkat ketiga terseÂbutsaat itu.
“Ini adalah masalah (rasa sakit) tiga hari, ini adalah masalah 24 jam atau lebih? Saya tidak tahu pada titik ini,†kata dia. “Dengan tuÂbuh yang telah berÂmain pada tahun ini, saya hanya berharap “saya akan baik-baik sajaâ€.†KelihatanÂnya kecemasan terÂburuknya terwujud pada Selasa ketika ia memutuskan menÂgakhiri musimnya, setelah hanya tampil pada tujuh turnamen dan dengan rekor 21- 7.(net)