“Kalau Precast Rp 1,1 triliun, PP Alat Rp 1,15 triliun. Itu di kuartal III-2017 Precast, PP Alat kuartal IV, PP Energi kuartal IV 2017,” ujar Tumiyana.

Sedangkan dua unit usaha PT PP lainnya seperti PP Energi dan PP Infrastructure terlebih dulu akan dibuat menjadi perusahaan atau spin off sebelum ditawarkan sahamnya ke publik. Kemudian unit usaha yang diperki­rakan paling siap untuk melantai di BEI adalah PP Energi. “Spin off PP Energi bulan depan, tahun depannya IPO,” ujar Tumiyana.

BACA JUGA :  Profil Maarten Paes, Kiper FC Dallas jadi Pemain Naturalisasi Berdarah Kediri

Hal ini sejalan dengan rencana unit usaha PT PP yang bergerak di sektor energi untuk membangun pembangkit listrik sebesar 4.000 megawatt hingga tahun 2020.

“Target PP Energi itu bangun 4.000 megawatt sampai 2020. Sampai tahun depan kira-kira sudah 1200 mega­watt,” tutur Tumiyana.

BACA JUGA :  Melonguane Sulut Guncang Gempa Magnitudo 4,6

Dirinya pun menambahkan, dana dari hasil IPO PP Alat dan PP Precast akan digunakan untuk menambah modal perseroan untuk membangun properti. “Untuk modal kerja dan ekspansi, untuk precast kan untuk ban­gun rumah. Untuk bangun high rise building, precast bu­kan untuk bangun komponen. Pokoknya itu menjadi spesialis,” tutup Tumiyana. (Ananda Nasution/Net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================