Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]
Tetapi revisi Perpresnya belum ditandatangani presiden,†ujar Bima saat audiensi bersama wartawan di rumah dinas, SabÂtu (06/08/2016) kemarin.
Bima menuturkan, hasil rapat dengan Kepala Badan Pengelola Transportasi JaboÂdetabek (BPTJ) terkait TermiÂnal Baranangsiang, Jumat 05 Agustus 2016 lalu, ada kebiÂjakan pusat untuk menjadikan Terminal Baranangsiang sebÂagai target utama.
“Akan segera diserahteriÂmakan ke pusat sesuai otoÂnomi daerah yang prosesnya mulai bulan ini,†papar Bima.
Terminal tetap menjadi tipe A karena angkutan kota dan angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ada di TermiÂnal Baranangsiang. Sementara karyawannya menjadi karyÂawan pusat. Uniknya, lanjut Bima, sudah adanya tanda tanÂgan kontrak dengan PT. PanÂcakarya Grahatama Indonesia (PGI) sehingga perlu disepakaÂti hal-hal mengenai personalia, pengembang, hukum perjanjiÂan, dan apa-apa saja yang bisa dikelola pusat dan bagaimana pertanggungjawabannya.
“Perjanjian dengan PT. PGI mana saja yang harus diÂevaluasi tidak bisa diadendum (batalkan), malah ini harus diÂpercepat,†terang Bima lagi.
Lebih lanjut, Bima menjelaskan, Pemerintah Pusat meminta dengan sangat agar Terminal Baranangsiang segera dibangun. Pasalnya terÂminal ini dibutuhkan untuk percepatan transportasi JaboÂdetabek yang terintegrasi. MesÂki begitu, dana pembangunan akan tetap dibiayai PT. PGI. Saat ini sedang dalam proses revisi desain ke 20 kalinya terÂkait fasilitas penunjang.
“Pembangunan TB sesegera mungkin dilakukan setelah ekpose ke BPJT dengan tahap awal membangun terminalnya setelah itu fasilitas penunjang,â€
Bima menambahkan, dalam pembangunan Terminal BaÂranangsiang ia memastikan agar desain tidak merusak esteÂtika Kota Heritage, tidak semaÂkin menimbulkan permasalaÂhan kemacetan, dan tidak pula meminggirkan warga sekitar.
Sementara itu terkait TerÂminal Tanah Baru, Bima menÂgakui pembebasan lahan beÂlum sepenuhnya dilakukan. Apalagi kebijakan pusat dalam infrastruktur mendorong swasta untuk terlibat karena ada penghematan 100 triliÂunan. Dampak pun terasa sigÂnifikan mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan terminal. “Dipastikan tidak ada anggaran pembebasan laÂhan untuk terminal tipe B ini dari pusat,†pungkas Bima. (Abdul Kadir Basalamah)
Bagi Halaman