Iskandar mengakui, penyeba­ran narkoba di Jabar masih tinggi. Rata-rata penyebaran narkoba ter­jadi, pada lingkungan pekerja yang memiliki uang. Baik itu pekerja pertambangan maupun karyawan perusahaan dan lainnya.

Saat ini, kata dia, jumlah ma­syarakat yang tekena narkoba di Jabar sebanyak 850 ribu orang. Dari tahun ke tahun, jumlah tersebut memang meningkat, tapi tidak signifikan. Sementara menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, pereda­ran narkoba saat ini sudah sangat memperihatinkan.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Tol Kalanganyar, Bus Eka Seruduk Truk hingga Tewaskan 1 Penumpang

Berdasarkan laporan narko­ba dunia, ada 643 jenis narkoba baru. Di Indonesia sendiri, jenis narkoba baru yang teridentifikasi ada 44 jenis. “Kemungkinan di Jawa Barat juga sama, artinya begitu banyak ancaman, baik yang diedarkan dengan kemasan makanan ringan atau pun lain­nya,” katanya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengingatkan pentingnya peran serta masyara­kat dalam memberantas narkoba. Masyarakat harus aktif mencegah peredaran narkoba. Setiap mene­mukan hal-hal mencurigakan ter­kait peredaran narkoba, masyara­kat harus melaporkannya pada pihak berwajib. “Kalau enggak di­lawan sama-sama, mengandalkan aparat penegak hukum saja akan sulit,” ucapnya.

BACA JUGA :  Dipercaya Bisa Bikin Panjang Umur dengan 5 Gerakan Olahraga Ini

Saat ini, menurutnya, pereda­ran narkoba sudah sangat mera­jalela. Narkoba sudah menyentuh segala sektor dan berbagai pro­fesi.

“Kita tidak bisa menutup mata. PNS ada (yang terlibat ka­sus narkoba), penegak hukum ada, guru ada, artisnya banyak, profesional mudanya ada, pelajar juga banyak,” tandas Deddy.

(Yuska Apitya/net)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================