pilgrim-selfie.jpg.size.custom.crop.1086x724MAKKAH, TODAY—Tak semua objek di Arab Saudi bisa difoto. Tak semua orang juga bisa diajak berfoto bersama. Yang paling sensitif adalah ashkar atau polisi Saudi.

Hal ini diingatkan oleh Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Makkah Wagirun Topan Tuwinangun saat apel di Daker Makkah, Jumat (19/8/2016). Wagirun mengingatkan petugas yang berlaku juga bagi para jamaah.

“Sebaiknya tidak selfie di tempat strategis milik Saudi misalnya kantor polisi atau foto bersama polisi atau memfoto polisi,” kata Wagirun.

Imbauan ini tidak main-main. Berkaca dari pengalaman bertugas selama ini ada kasus foto baik jamaah maupun petugas haji yang sampai be­rakhir di tahanan. Aparat Saudi me­mang sangat sensitif terhadap peng­gunaan foto.

Meski begitu, Wagirun juga menginformasikan penggunaan ka­mera ponsel di Masjidil Haram saat ini tak dilarang. Yang masih tidak diper­bolehkan adalah kamera besar, handy­cam, dan melakukan siaran langsung.

Selain urusan foto, Wagirun juga mengingatkan kepada para jamaah agar berhati-hati bila menemukan ba­rang orang lain di Masjidil Haram. Jan­gan pernah mengambil atau memun­gut barang tersebut. Sebab bisa jadi, orang yang memungut jadi tersangka.

BACA JUGA :  Enak dan Menyehatkan Tubuh, Ini Dia 5 Manfaat Konsumsi Sarang Burung Walet

“Sebaiknya disampaikan ke askarnya saja kalau menemukan barang tertentu. Jangan dipungut,” imbaunya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya juga sudah mengingatkan agar jemaah tidak ber­foto sembarangan atau memotret warga Saudi. Selain itu, jemaah juga dilarang membawa benda benda aneh seperti jimat atau sejenisnya karena hukum Saudi sangat keras mengatur hal yang berbau musyrik.

11 Jamaah Wafat

Hingga Jumat (19/8/2016), total ada 11 orang jamaah Indonesia yang wafat di Madinah, Arab Saudi. Ini update data terbarunya.

Berdasarkan data Sistem Infor­masi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, hingga pagi ini, tercatat ada tambahan satu jemaah yang meninggal dunia. Jemaah terse­but bernama Tasniah binti Durakim Datem (73). Jemaah tersebut berasal dari kloter PDG 003 dengan paspor B3160023. Tasniah wafat pada pukul 05.00 waktu Saudi di RSAS, Madinah.

BACA JUGA :  Pasar Sukasari Ditargetkan Beroperasi Juli 2024 Mendatang

Selain itu, ada sekitar 10.532 je­maah yang mendapat rawat jalan di Madinah dan Airport, sisanya 99 orang dirawat inap di Madinah dan mendapat rujukan sekitar 186 orang. Berikut data lengkap jemaah yang wafat berdasarkan data terakhir:

  1. Senen bin Dono Medjo (79). Laki-laki. Kloter 007 Embarkasi Surabaya .2. Siti Nurhayati binti Muhammad Saib (68). Perempuan. Kloter 002 Embar­kasi Aceh.
  2. Martina binti Sabri Hasan (47). Perempuan. Klot­er 006 Embarkasi Batam.4. Khadijah Nur binti Imam Nurdin (66). Perempuan. Kloter 004 Embar­kasi Aceh.
  3. Dijem Djoyo Kromo (53). Perem­puan. Kloter 18 Embarkasi Solo.
  4. Sarjono Bin Muhammad (60). La­ki-laki. Kloter 006 Embarkasi Batam.7. Oom Eli Asik (66). Perempuan. Kloter 003 Embarkasi Jakarta-Bekasi. 8. Nazar Bakhtiar bin Batiar (82). Klot­er 001 Embarkasi Padang.
  5. Juani bin Mubin Ben (61). Kloter 006 Embarkasi Aceh.
  6. Asma binti Mian (78). Kloter 001 Embarkasi Padang.
  7. Tasniah binti Durakim Datem (73). Kloter 003 Embarkasi Padang.

(Alfian M|dtc)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================