“Ternyata teori keliru makin banyak bank makin menyusahkan. Makin terlibatluxurious masa lalu. Yang baik adalah banyak bank baik dan sehat. Bukan jumlahnya tapi sehat dan kuatnya kita butuhkan. Begitu juga lembaga lain asuransi dan lembaga keuangan lainnya,” terang JK.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga merupakan lembaga pengawas pasar modal menargetkan ada 21 emiten baru yang melantai di BEI tahun ini. Selain itu, nilai penawaran umum tahun ini juga diharapkan lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai Rp 194,74 triliun.

BACA JUGA :  Resep Membuat Semur Daging dan Kentang untuk Menu Andalan Keluarga

“Tahun ini, kami menargetkan 21 Emiten baru akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan 60 Emiten existing melakukan fund raising, dengan total nilai penawaran umum diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad pada kesempatan yang sama.

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Muliaman, OJK bakal memberikan kemudahan bagi perusahaan yang ingin menawarkan saham perdananya lewat pendaftaran secara online. Sehingga perusahaan di daerah menjadi lebih mudah untuk menawarkan saham perdanananya di BEI.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Bahas LKPJ Terakhir Bima Arya

OJK juga akan mendorong pemanfaatan produk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) untuk membiayai pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Tentunya pembangunan tersebut harus produktif, seperti pembiayaan sektor pariwisata, penyediaan kelistrikan, pembangunan jalan dan pelabuhan.

Tidak hanya itu, untuk mendorong pertumbuhan bisnis properti di Indonesia, OJK juga mendukung pemanfaatan Dana Investasi Real Estate (DIRE). “Terutama properti yang bermanfaat bagi masyarakat banyak seperti rumah sakit, hotel dan kompleks perbelanjaan,” tutup Muliaman.(Yuska/dtk)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================