KEMANAPUN kita pergi di muka bumi ini bisa dipastikan akan menemukan tempat yang indah. Keindahan yang menyejukkan hati dan menyegarkan pikiran dengan catatan kita memiliki satu modal utama, yaitu hati yang bersih atau hati yang indah. Paling tidak itulah kesimpulan N. Kariem el-Haq MI, seorang traveller yang ditakdirkan Allah untuk berkeliling dan berkelana.

Keindahan alam sangat ditentukan oleh hati yang melihat alam itu. Kemudian dipengaruhi pula oleh keunikan dan keteraturan alam itu sendiri. Lihatlah begitu banyak pasangan suami isteri yang menikmati kehidupan sederhananya di desa dengan senyuman dan cinta. Lihat pula pasangan suami isteri yang sibuk bertengkar di tempat wisata. Semua itu masalah hati belaka.

Tidak akan pernah selesai kita mengelilingi dan mengunjungi semua tempat yang menurut kisah banyak orang adalah disebut tempat berpanorama indah. Dompet kita tak cukup tebal untuk membiayai semuanya, urat dan otot kita tak cukup kuat mengitari semua tempat itu. Umur kita juga tak cukup panjang untuk mengunjungi semua tempat indah itu.

Namun dengan hanya menjaga hati maka kita akan mampu melihat alam ini dengan indah, mensyukurinya dengan penuh senyum. Yang terpenting kita memiliki peluang untuk berada di tempat yang keindahannya tak terlukiskan panca indera, yakni surga.

Abdullah bin Abbas berkata : Tak ada di surga segala sesuatu yang disebut di bumi kecuali nama – nama saja, Kalimat itu bermakna bahwa tak ada yang mampu
menggambarkan keindahan dan kenikmatan surga itu sendiri.

Surga adalah nama yang wujudnya melampaui bayangan terindah sekalipun. Jangan sedih kalau tak pernah berwisata kemanapun. Namun bersedihlah jika tak pernah berwisata ke dalam hati sendiri dengan dzikir dan pikir, tadabbur dan tafakkur. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================