Program prioritas lainnya adalah program peremajaan perkebunan rakyat (replanting). Dengan program ini diharapkan berbagai masalah di lapangan termasuk status lahan dapat segera tuntas. Seperti disampaikan menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, bahwa permasalahan yang dihadapi  adalah akurasi data dan tumpang tindihnya kepemilikan lahan. Data perkebunan  menunjukkan bahwa 1,7 juta hektar keberadaan perkebunan sawit masih di hutan lindung.

Selama  berlangsungnya Pertemuan Nasional Sawit 2017 dibentuk kelompok diskusi tematik  dan kegiatan yang dapat difasilitasi BPDP Sawit, diadakan tujuh kelompok yaitu Pengumpulan Dana Sawit; Peremajaan; Biodiesel dan Pengembangan Produk; Promosi; Advokasi dan Hubungan Kelembagaan; Riset; serta Sarana Prasarana dan Pengembangan SDM.

Seperti diungkapkan Yusni Emilia Harahap selaku Widyaiswara Ahli Utama PPMKP sekaligus Senior Perminent Person Sawit Indonesia (ad hoc)  di BPDP Sawit, kelompok promosi,diplomasi dan hubungan kelembagaan ini diibaratkan sebagai lokimotifnya. Untuk pasar ke luar negeri perlu terus menerus dilakukan  promosi dan advokasi yang melibatkan berbagai stake holder terkait dengan hasil hasil penelitian yang terus diperbaharui, Dimana pendekatan ke pasar di Uni Eropa, berbeda dengan pasar di India dan Tiongkok.

BACA JUGA :  JELANG LAGA MALAM INI, TIMNAS VS AUSTRALIA

Terkait dengan kelompok advokasi, diplomasi dan hubungan kelembagaan serta berkaitan dengan program peremajaan sawit, sangat diperlukan kesiapan sdm petani, penyuluh, dan stakeholder terkait, diantaranya dengan merencanakan diklat diberbagai  bidang.  Dalam hal ini PPMKP Ciawi Kementerian Pertanian siap mendukung melalui diklat manajemen dan kepemimpinan serta dalam rangka mendorong minat generasi muda terhadap industri sawit, PPMKP juga merancang diklat ATC (Agri Training Camp).

BACA JUGA :  KURANG ELOK PRAMUKA BERUBAH DARI EKSKUL WAJIB JADI PILIHAN

 

 

Keberadaan BPDP Sawit diharapkan dapat membangun perkebunan sawit yang berkesinambungan sehingga mendukung percepatan implementasi sertifikasi minyak sawit yang ramah lingkungan (ISPO). Dan dengan kampanye yang kuat dan narasi yang baik serta didukung hasil-hasil riset program-program tersebut dapat meningkatkan industri sawit yang berkelanjutan baik di dalam negeri maupun luar negeri

Semoga melalui Pertemuan Nasional Sawit 2017 memberikan angin segar dan semangat  baru bagi industri sawit indonesia  dengan terus meningkatkan produktifitas yang berkesinambungan untuk menjawab berbagai terpaan isu negatif tentang sawit.

 

Sumber data dari Direktorat Jenderal Perkebunan

 

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================