Kawasan puncak, dari hasil riset aksi konsorsium save puncak pada 2015 – 2016 ditemukan 44 titik timbunan sampah skala massif di kawasan pemukiman warga yang berlokasi di pinggir jalan, sempadan sungai. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat volume sampah yang berlebihan tentunya menggangu kehidupan masyarakat dan mengancam kondisi sungai ciliwung yang merupakan salah satu sumber konservasi air terpenting di Jabodetabek.

BACA JUGA :  Kecelakaan Tunggal, Truk di Imogiri-Panggang Terbalik saat Menanjak

“Penyebab banjir disebabkan oleh sampah dan Kabupaten Bogor berada di aliran sungai Cisadane dan Ciliwung. Maka pengendalian pembangunan dan kegiatan mutlak di lakukan, sehingga wilayah Bogor tidak disalahkan saat terjadi banjir di DKI Jakarta,” tambahnya.

Nurhayanti mengajak membangun perencanaan sistem atau teknik pengelolaan persampahan yang efektif dan efisien serta mengembangkan manajemen pengelolaan persampahan yang terpadu.

BACA JUGA :  384 Piala Penghargaan Kota Bogor Dipajang di Galeri dan Perpustakaan

“Sebagai bentuk dukungan agar terwujudnya penataan pemukiman yang teratur, indah dan nyaman dengan lingkungan yang lestari dan ekosistem yang terjaga keseimbangannya serta memberikan dampak ekonomi yang positif, sebagaimana tercermin dari pengembangan bank sampah,” pungkasnya. (Iman R Hakim /*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================