Pasar minyak memperpanjang penurunan dari hari Rabu ketika data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, naik untuk minggu kedelapan berturut ke rekor 520,2 juta barel pekan lalu.

“Sementara secara konstruktif, kami terus melihat kesediaan Arab Saudi untuk mengorbankan pangsa pasar di luar komitmennya terhadap OPEC sebagai langkah sementara dari upaya yang lebih berkelanjutan,” kata Tim Evans, Spesialis Energi Berjangka Citi Futures.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sayap Ayam Goreng Saus Asam Pedas yang Lezat dan Nikmat

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan terlalu dini untuk menilai kesepakatan untuk mengurangi produksi minyak akan diperpanjang setelah Juni. OPEC, Rusia dan negara lain menyetujui kebijakan pemangkasan produksi dalam tiga bulan ke depan. “Ini terlalu dini untuk berbicara tentang apa yang akan kita bahas pada bulan April-Mei,” kata Novak Reuters dalam sebuah wawancara.

BACA JUGA :  Resep Membuat Ikan Asin Sambal Belimbing, Perpaduan Asam Asin Pedas

Novak memperkirakan harga minyak mentah Brent akan bergerak rata-rata di antara US$55 dan US$60 per barel tahun ini. Sementara minyak Urals, andalan Rusia, mungkin diperdagangkan US$2-US$3 per barel di bawah itu.(Yuska Apitya/reuters)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================