Menurutnya, perusahaan masih memiliki dana yang cukup untuk meminjamkan ke proyek LRT. Untuk tahun ini, BNI menargetkan pertumbuhan pembiayaan infrastruktur sebesar 20 persen. Sementara, tahun lalu perusahaan berhasil menumbuhan pembiayaan infrastruktur mencapai 35 persen. “Nah tahun ini diperkirakan tumbuh 20 persen,” terang dia.

Sebagai informasi, kebutuhan dana prasarana untuk proyek LRT mencapai Rp23,3 triliun. Selain pinjaman bank, pemerintah juga akan menyertakan modal sebesar Rp9 triliun untuk PT Adhi Karya Tbk dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang akan menggarap proyek tersebut.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sop Buntut Sapi yang Empuk Dijamin Menggugah Selera

Adhi Karya sendiri sempat berniat untuk melakukan pinjaman ke perbankan atau mengeluarkan surat utang (obligasi). Direktur Keuangan Adhi Karya Harris Gunawan menyatakan, perusahaan masih memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pinjaman ke perbankan. “Rasio utang kami masih sekitar 0,9 kali. Jadi masih sangat kecil untuk mengajukan utang,” ucap Harris beberapa waktu lalu.(Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================