Dalam program WSA tersebut, kata Zabadi, para pebisnis yang baru memulai usahanya dilatih teknik pengelolaan. Contohnya, dari mulai membuka usaha, merancang kemasan, hingga memasarkan produk agar bisa bersaing di pasaran. “Program WSA diharapkan menjadi terobosan baru untuk membimbing para start-up agar menghadirkan produk terbaik yang bisa dipasarkan dan dipromosikan lebih meluas lagi,” papar Zabadi.

Samuel pun memaparkan tentang kreativitas dalam industri fashion. Menurut dia, berkreasi atau membuat karya baru dalam dunia fashion harus terus dilakukan. “Inilah asyiknya di bidang fashion, tidak ada yang salah sejauh kamu bisa memberikan pemahaman. Segala sesuatu tergantung bagaimana penyampaiannya. Itulah prinsip dasarnya,” ujarnya.

Menghadapi akulturasi budaya, pria yang akrab disapa Sammy itu, mengatakan bahwa budaya juga harus move on agar tidak mati. Dalam berkarya pun harus punya dinamika. Kalau tidak ada kreativitas, budaya akan jalan di tempat.

Berkaitan dengan tourism, lanjut Sammy, jangan hanya terfokus pada penjualan, tetapi harus memberikan pemahaman tentang produk. Bahkan, sangat penting membawa unsur heritage sebagai modal untuk memperkaya produk.

“Heritage juga untuk memperkaya wawasan kita,” tegasnya.(Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================