Pertanyaan yang muncul kemudian adalah seberapa besar partisipasi masyarakat Jakarta untuk turut andil dalam megambil putusan politik memilih pemimpinnya untuk kurun lima tahun kedepan? Apakah sistem demokrasi yang diterapkan dalam Pilkada DKI Jakarta sudah berjalan sehat sebagaimana ekspektasi dan tujuan bangsa Indonesia?

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.(https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi)

Dalam demokrasi, sejatinya yang berkuasa (berdaulat) adalah rakyat. Artinya, siapa yang terbanyak dipilih oleh masyarakat yang memiliki hak konstitusional memilih sesuai aturan main KPUD, dialah yang memenangkan kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Demokrasi harus diakui adalah sistem politik yang menuntut masyarakatnya untuk berfikir dan merenung, apakah pilihan masyarakat hari ini akan menjanjikan perubahan yang baik untuk nasib diri dan wilayahnya kedepan, atau justru sebaliknya.

Hari ini, kita bias belajar banyak tentang demokrasi yang sehat dan bermartabat. Demokrasi yang bebas dari tekanan ataupun penjajahan pikiran, yang pada akhirnya membuat warga bersikap apolitis dan anti partai. Semoga Jakarta bias lebih baik. Selamat bekerja Anies-Sandi.(***)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================