Dalam kesempatan itu pula, Maya menjelaskan, acara Sharing Session dan Seminar ini sebagai salah satu rangkaian untuk mewujudkan Bogor menjadi kota ramah ABK. Dalam Sharing Session dengan pembicara Nefrijanti Soetikno, Nefri berbagi pengalamannya yang juga memiliki anak ABK, orang tua harus juga menjadi seorang coach (pelatih-red) yang bisa memfasilitasi apa yang harus dicapai anak. Tidak hanya sekadar menjadi mentor, guru atau motivator anak semata. Sementara, untuk seminar dibawakan Irine Surti Yulianti yang  berbicara tentang keberagaman ABK beserta ciri-cirinya. “Goals dari kegiatan ini kami ingin 164 peserta yang terdiri dari orangtua dan guru pengajar
ABK bisa lebih memahami dan mengerti kekhasan ABK,” jelasnya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Selasa 30 April 2024

Sementara itu, Bunda ABK Kota Bogor Yane Ardian mengungkapkan, dirinya hadir untuk memberikan dukungan luar biasa kepada orang tua ABK. Menurutnya, ketika menikah seseorang bisa memilih pasangannya tetapi ketika punya anak tidak bisa memilih. Namun, pada dasaranya setiap anak memiliki keistimewaan dan keunikannya masing-masing. Anak-anak juga merupakan hadiah, titipan sekaligus ujian dari ALLAH. Dalam menghadapi ABK memang diperlukan kekuatan dan keikhlasan hati yang luar biasa untuk menggali potensi anak dengan menjadi pendampingnya. “Para orangtua tidak sendiri, saya secara pribadi begitu juga dengan Pemkot Bogor mendukung kegiatan ini bsia rutin digelar, karena dalam memahami ABK memerlukan koordiansi dari orangtua, guru dan Pemerintah,” pungkasnya. (Yuska Apitya)

BACA JUGA :  Penemuan Jasad Pria Tergeletak di Trotoar Simpang Sentul, Luka Robek Dibagian Punggung